Menuju konten utama

Hotel Bidakara Saksi Bisu Debat Pemilu

Hotel Bidakara beberapa kali menjadi saksi perhelatan penting acara politik seperti debat Pilkada dan Pilpres. Bagaimana dan mengapa hotel ini menjadi pilihan untuk perhelatan yang penting?

Hotel Bidakara Saksi Bisu Debat Pemilu
Pengamanan Hotel Bidakara Jakarta jelang Debat Pilgub DKI. Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - “Setiap hotel punya sejarahnya sendiri.”

Kata-kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah hotel tak hanya sebagai tempat beristirahat sejenak di malam hari atau tempat pertemuan bisnis dan sebagainya. Hotel seringkali menjadi latar dari peristiwa besar. Cerita Hotel Yamato atau Hotel Majapahit di Surabaya jadi saksi bisu insiden perobekan bendera Belanda, hingga Hotel Savoy Homann Bandung untuk Konferensi Asia Afrika (KKA) pada 1955 silam.

Di Jakarta yang sedang hiruk pikuk dengan Pilkada beberapa bulan ini, Hotel Bidakara di Jakarta Selatan menjadi pusat perhatian karena menjadi tempat dihelatnya dua kali debat. Pada debat ketiga Jumat, 10 Februari 2017, hotel yang masih saudara Hotel Savoy Homann Bandung ini masih dipercaya sebagai lokasi debat pamungkas Pilkada DKI Jakarta sebelum menuju hari pencoblosan 15 Februari 2017.

Lebih dari dua tahun lalu, Hotel Bidakara juga menjadi tonggak penting untuk panggung karier Presiden Jokowi. Jelang empat hari sebelum pencoblosan 9 Juli 2014. Jokowi-JK bersama Prabowo-Hatta mencicipi ruangan megah Birawa Assembly Hall berkapasitas 3.000 orang pada malam debat V Pilpres 2014 yang menentukan itu. Para capres waktu itu juga beradu dalam ring debat IV di lokasi yang sama. Debat juga sempat dihelat di Balai Sarbini, Hotel Gran Melia, dan Hotel Holiday Inn.

Hotel Bidakara memang punya kapasitas menjadi tempat kegiatan penting semacam debat Pilkada atau Pilpres. Selain Birawa Assembly Hall yang megah, hotel ini juga punya Binakarna Auditorium berkapasitas 1.200 orang. Setiap tahun, gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dihajat oleh Bappenas tak melewatkan hotel ini.

“Hotel Bidakara strategis berada di pusat kota. Ruang Birawa luas dan atapnya tinggi sehingga memudahkan kru televisi men-setting tempat dan kamera bebas bergerak,” kata Komisioner KPUD DKI Jakarta Dahliah Umar kepada Tirto.

“Di samping itu, akses pintu keluar dari hotel banyak alternatifnya sehingga mudah untuk membubarkan massa yang banyak,” tambahnya.

Sebagai pengguna, KPUD sangat wajar mempertimbangkan segala aspek lokasi yang ideal untuk kegiatan acara sepenting debat Pilkada. Pertimbangan lain barangkali, pertimbangan kemudahan akses dan sarana pendukung Hotel Bidakara yang secara lokasi tak persis di pusat kota--tapi masih masuk dalam zona segitiga emas pusat bisnis Jakarta yang membentang dari Sudirman-Gatot Soebroto-Rasuna Said.

Pada 2015 lalu, Antara membuat daftar hotel di ibu kota yang "ramah" dengan transportasi umum. Hotel Bidakara yang lokasinya di Jalan Gatot Subroto Kaveling 71-73, Pancoran, masuk salah satu daftarnya. Lokasi hotel ini dianggap begitu dekat transportasi publik seperti Stasiun Cawang maupun jalur bus.

Infografik Debat di Hotel

Yayasan BI dan Bidakara

Hotel Bidakara yang masuk jajaran hotel berbintang 4 berstandar internasional ini tak terlepas dari Bank Indonesia (BI) khususnya Yayasan Kesejahteraan Keluarga Bank Indonesia (YKK-BI) dan Dana Pensiun Bank Indonesia (DAPENBI). Hotel ini dikelola oleh PT Mekar Prana Indah (PT MPI), salah satu anak perusahaan yang didirikan oleh YKK-BI, bergerak dalam bidang properti. Saham PT MPI dimiliki oleh YKK-BI dan DAPENBI.

Kelahiran hotel ini berawal dari upaya memanfaatkan tanah milik YKK-BI dan DAPENBI yang berlokasi di Pancoran yang awalnya tak terpakai. YKK-BI dan DAPENBI akhirnya membangun beberapa gedung Komplek Bidakara pada Oktober 1996. Pengelolaan Komplek Bidakara mendapat persetujuan Dewan Pengawas Bank Indonesia pada waktu itu.

Seiring dengan perkembangan bisnis, PT MPI melakukan ekspansi di bidang perhotelan yang tergabung dalam grup Hotel Bidakara. Salah satunya Hotel Bidakara Savoy Homann Bandung. Sebelum jadi milik PT MPI, Savoy Homann dimiliki oleh PT Panghegar Group. Namun krisis 1997, memaksa pihak Panghegar Group menjualnya kepada PT MPI pada 2000. Savoy Homann pun berubah menjadi Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung.

Savoy Homann memang telah beralih kepemilikan hingga berubah nama, tapi jaringan hotel ini termasuk Hotel Bidakara Jakarta tak akan berubah, karena akan tetap menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah. Hotel Bidakara akan kembali jadi saksi perjuangan terakhir para paslon Pilkada DKI antara lain Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi pada malam nanti--sebelum hari pencoblosan yang telah menanti.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAGUB DKI 2017 atau tulisan lainnya dari Suhendra

tirto.id - Politik
Reporter: Suhendra
Penulis: Suhendra
Editor: Zen RS