Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Suporter di Spanyol Dipukul Polisi Karena Dukung Palestina

Konteks asli video tersebut adalah seorang suporter klub sepak bola Benfica yang berlari ke lapangan dengan membawa spanduk dukungan untuk wasit.

Hoaks Suporter di Spanyol Dipukul Polisi Karena Dukung Palestina
Header Periksa Fakta Suporter Bola. tirto.id/Fuad

tirto.id - Konflik berkepanjangan di wilayah Timur Tengah antara Israel-Palestina masih berlanjut. Terbaru, Israel diketahui menyerang kompleks pengungsian warga sipil Palestina di Rafah, Gaza pada Minggu (26/5/2024) dengan puluhan korban jiwa dan luka-luka dari kalangan sipil.

Serangan Israel ini pun turut memantik perhatian masyarakat dunia. Di media sosial, masyarakat ramai menggunakan slogan “All Eyes on Rafah”sebagai seruan ajakan untuk mendukung Palestina, sekaligus memprotes Israel yang terus melanjutkan serangan darat ke kota Rafah yang dipadati pengungsi.

Sementara itu, di platform media sosial Facebook, pembahasan mengenai konflik Israel-Palestina juga terus mendapat perhatian, meski muncul juga sejumlah misinformasi. Tirto menemukan sejumlah hoaks terkait konflik ini dalam beberapa pekan terakhir, tak terkecuali soal narasi dukungan yang dilakukan masyarakat dan tokoh publik ke Palestina.

Baru-baru ini misalnya, beredar klaim dalam bentuk video yang menarasikan bahwa suporter sepak bola di Spanyol menjadi korban kekerasan dari oknum aparat kepolisian setempat karena menyatakan dukungan kepada Palestina.

Video berdurasi sekitar 50 detik tersebut memperlihatkan seseorang suporter sepak bola yang tengah berlari di dalam stadion karena dikejar sejumlah orang yang diklaim sebagai polisi. Suporter tersebut pada akhirnya tertangkap dan terlihat diborgol dan dipukuli oleh beberapa anggota kepolisian tersebut.

Setelah itu, terlihat sejumlah penonton yang berada di stadion mulai masuk ke dalam lapangan untuk menyelamatkan suporter itu dan menyerang sejumlah anggota kepolisian. Narasi yang tersebar di media sosial menyebut, seorang suporter sepak bola tersebut ditangkap pihak kepolisian karena menyatakan dukungan ke Palestina.

“Di salah satu stadion, Spanyol, seorang pendukung perjuangan Palestina ditangkap polisi lalu dipukuli, tapi lihatlah bagaimana bnyaknya penonton turun membelanya,” bunyi keterangan salah satu akun pada Kamis (6/6/2024)

Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Uud Mara”,“Romza Ajwa Fuja Najwa”,“Riza Ital”, dan “Bismillah Donny Z”, dalam periode Kamis (6/6/2024) hingga Senin (10/6/2024).

Sepanjang Kamis (6/6/2024) hingga Jumat (21/6/2024), atau selama 15 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh empat tanda suka, satu komentar dan telah 98 kali diputar.

Lantas, benarkah informasi yang menyebut bahwa suporter sepak bola di Spanyol dipukuli pihak kepolisian karena menyatakan dukungan ke Palestina?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan mengambil salah satu tangkapan layar momen dalam video tersebut lalu menelusurinya dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.

Hasil penelusuran mengarahkan kami ke unggahan video identik di platform YouTube dengan judul “Police Brutality On A Soccer Fan!” yang diunggah pada Kamis (26/5/2011). Tidak ada keterangan apapun terkait konteks video tersebut, namun dilihat dari keterangan waktu unggahan, video tersebut merupakan video lama yang tidak terkait dengan konflik Israel-Palestina baru-baru ini.

Penelusuran juga mengarahkan kami ke laman media pemeriksa fakta Misbar.com. Dalam salah satu artikel periksa fakta berjudul “This Video Does Not Depict Teenager Running Onto Field with Pro-Palestine Poster”, disebut bahwa video tersebut pertama kali diunggah pada tahun 2009 lalu di kanal Youtube “Nuno Moreira”.

Konteks asli video tersebut adalah seorang suporter klub sepak bola Benfica asal Portugal yang berlari ke lapangan dengan membawa spanduk dukungan untuk wasit. Suporter tersebut lantas ditangkap oleh sejumlah orang yang merupakan penjaga keamanan stadion.

Setelah itu, diperkirakan sekitar 3.000 pendukung Benfica menyerbu lapangan untuk melindungi suporter tersebut. Secara keseluruhan, konteks asli video tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan narasi dukungan kepada Palestina maupun terkait konflik Israel-Palestina secara keseluruhan.

Bantahan terkait narasi ini juga ditemukan di X yang disampaikan oleh pemilik akun @CelsoACaccamo. Berdasarkan keterangan dalam profil akun tersebut, pemilik akun tersebut adalah Celso Alvarez Cáccamo, seorang akademisi asal Spanyol yang juga seorang profesor di Universidade da Corunha.

Serupa, ia menyebut, video yang diklaim suporter sepak bola yang menjadi korban kekerasan oleh pihak kepolisian, karena menyatakan dukungan ke Palestina, adalah video lama dari suporter Benfica yang menyatakan dukungannya ke wasit. Ia menyebut, video tersebut tidak ada hubungannya dengan Palestina.

“Video ini sudah tersebar bertahun-tahun dan tidak ada hubungannya dengan Palestina. Itu terjadi pada pertandingan Benfica di Swiss beberapa tahun yang lalu, Pria itu menghindari keamanan dan memasuki lapangan sambil menunjukkan pesan dukungan kepada wasit," tulisnya pada Kamis (6/6/2024).

Perlu diketahui, Spanyol memang salah satu dari negara yang mengakui Palestina sebagai negara pada Selasa (28/5/2024), beserta Norwegia dan Irlandia, seperti dilansir dari Reuters.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan narasi dalam video bahwa suporter sepak bola di Spanyol dipukul pihak kepolisian karena menyatakan dukungan ke Palestina.

Konteks asli video tersebut adalah seorang suporter klub sepak bola Benfica asal Portugal, yang berlari ke lapangan dengan membawa spanduk dukungan untuk wasit.

Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa konteks dalam video tersebut adalah suporter sepak bola di Spanyol dipukul pihak kepolisian karena menyatakan dukungan ke Palestina bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Politik
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty