Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Nasib Tragis Rocky Gerung Setelah Kritik Keras Jokowi

Thumbnail video adalah hasil suntingan, sementara isi video tidak menjelaskan kondisi tragis Rocky Gerung yang dimaksud.

Hoaks Nasib Tragis Rocky Gerung Setelah Kritik Keras Jokowi
Header Periksa Fakta hoaks tentang nasib tragis Rocky Gerung. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kritik keras yang dilontarkan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo menjadi polemik berkepanjangan. Dalam video yang viral di media sosial beberapa hari lalu, Rocky menyinggung usaha Jokowi dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai upaya menjaga warisan masa pemerintahannya.

Di beberapa bagian, Rocky kemudian menyampaikan pernyataan keras, "Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, enggak memikirkan nasib kita (masyarakat Indonesia dan buruh). Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat," ujar dia dikutip Tirto.

Pilihan kata Rocky ini yang memantik emosi para pendukung Jokowi dan berujung pelaporan Rocky ke polisi karena dianggap sebagai serangan ke Presiden Jokowi lewat kata-kata.

Sementara di media sosial, kelanjutan dari kasus ini juga menjadi bola panas yang didiskusikan publik. Salah satu unggahan di media sosial mengindikasikan kalau akibat kritik dan komentar yang disampaikannya, Rocky Gerung harus berhadapan dengan amarah massa.

"H1NA JOKOWI - ROCKY G4RONG ALAMI NAS1B TR4GIS BEGINI -TAK T3GA MELIHATNYA," begitu bunyi unggahan akun bernama "News Leslar" yang diunggah di Facebook pada 1 Agustus 2023 lalu.

Periksa Fakta hoaks tentang nasib tragis Rocky Gerung

Periksa Fakta hoaks tentang nasib tragis Rocky Gerung

Bersama keterangan tersebut, terdapat sebuah video dengan thumbnail yang menggambarkan Rocky diamankan tiga orang berseragam dan terdapat teks dalam gambar bertuliskan, "Amarah massa tak terbendung, hina Jokowi sama dengan sakiti hati rakyat".

Sampai dengan Kamis (3/8/2023) unggahan tersebut telah disaksikan setidaknya 110 ribu kali. Unggahan juga mendapat 2.600 impresi tanda suka (likes) dan 1.700 komentar, serta disebar ulang sebanyak 145 kali.

Terdapat pula unggahan dengan video serupa yang dibagikan di Facebook. Sementara di platform YouTube, video serupa juga dipublikasikan oleh akun bernama "Pilihan Rakyat" dan telah ditonton sebanyak 15 ribu kali dalam 24 jam terakhir.

Lantas benarkah Rocky Gerung bernasib tragis dan mengalami amukan dari massa?

Penelusuran Fakta

Mula-mula, Tirto coba membedah thumbnail yang digunakan. Dalam foto terlihat sosok Rocky Gerung yang diamankan tiga orang berseragam dan latar massa ramai di belakangnya.

Hasil dari penelusuran reverse image search menggunakan Yandex menunjukkan foto Rocky diamankan adalah hasil dari olah digital. Pencarian Yandex mengindikasikan kejadian di foto adalah razia orang gila yang dilakukan Satpol PP di Malang pada tahun 2018 lalu. Meski tidak sama persis, foto yang digunakan menunjukkan sosok petugas berseragam yang sama.

Lantas memanfaatkan informasi ini, Tirto menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci "razia orang gila Satpol PP Kota Malang 2018". Hasil pencarian menunjukkan foto milik TribunNews yang diambil oleh Surya dengan keterangan, "Satpol PP Kota Malang dan Personel Polres Malang Kota melakukan razia orang gila yang berkeliaran di jalanan Kota Malang, Kamis (22/2/2018)".

Di foto asli ini, wajah orang yang diamankan bukan wajah Rocky Gerung. Perlu diperhatikan bahwa petugas serta orang yang ditempel wajah Rocky Gerung juga menggunakan pakaian yang sama seperti di foto unggahan. Hal ini mengindikasikan bahwa foto thumbnail telah disunting sedemikian rupa untuk memberi kesan bahwa Rocky Gerung telah ditangkap aparat.

Sementara terkait latar keramaian massa yang digunakan pada foto suntingan, berdasarkan hasil pencarian di Yandex, foto tersebut berasal dari arsip foto Kompas.com tentang kejadian protes demonstran yang memblokade Jalan Aria Jipang Kota Bandung, 24 September 2019, yang didokumentasikan oleh Dendi Ramdhani.

Sementara terkait isi video, secara keseluruhan tidak ada yang menggambarkan Rocky Gerung diamuk massa ataupun bernasib tragis seperti yang dinarasikan.

Secara umum video berisikan potongan klip, pembacaan berita, serta penyampaian opini oleh narator.

Sekitar tujuh menit awal video berisikan potongan klip. Mulai dari klip yang viral soal kiritik Rocky Gerung, beberapa opini mengenai komentar Rocky Gerung, dan potongan dari keterangan yang diberikan oleh relawan Presiden Jokowi setelah melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri.

Tidak ada satupun potongan klip yang menunjukkan kondisi tragis Rocky Gerung ataupun amukan massa seperti yang disebut diklaim.

Lanjut ke bagian berikutnya yakni pembacaan berita dan penyampaian opini oleh narator. Diketahui narator setidaknya membacakan dua artikel berita.

Artikel pertama adalah artikel detik.com berjudul "Gerindra Sangat Sesalkan Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Menyakitkan", yang tayang 31 Juli 2023 lalu. Isi dari artikel ini adalah soal komentar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman terkait kritikan Rocky Gerung terhadap Jokowi.

Sementara artikel kedua yang dibacakan adalah artikel Tempo.co berjudul "Relawan Jokowi Laporkan Rocky Gerung ke Bareskrim atas Tuduhan Penghinaan dan Provokasi", yang tayang pada tanggal yang sama, yaitu 31 Juli 2023. Sesuai judul, artikel ini berisikan keterangan para relawan setelah melaporkan Rocky ke polisi.

Di bagian akhir video juga terdapat opini narator terkait polemik ini. Namun, di keseluruhan bagian video tidak ada informasi apapun mengenai nasib tragis Rocky yang disebut di awal klaim. Pun dengan aksi massa yang disebut juga hanya sebatas aduan relawan Jokowi ke Polri.

Teranyar, berdasarkan rangkuman Tirto, Presiden Jokowi cenderung menanggapi santai terkait dugaan penginaan yang dilakukan Rocky Gerung ini. Sementara Rocky Gerung yang telah mengetahui pelaporan dia ke polisi ini mengatakan kalau apa yang disampaikannya adalah ekspresi kebebasan berpendapat.

Ditambahkan Ahli Hukum Pidana Universitas Brawijaya Fachrizal Afandi, pelapor perkara penghinaan harus orang yang menjadi sasaran dan bukan pihak lain. Sehingga jika memang penyidikan tetap dipaksakan, aparat harus memperhatikan utuh konteks pernyataan Rocky apakah masuk dalam upaya menghina atau tidak.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan kalau klaim Rocky Gerung bernasib tragis dan menjadi korban amukan massa bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Tidak ada bukti dari sumber kredibel yang dapat mengonfirmasi klaim ini.

Foto yang digunakan di thumbnail video adalah hasil suntingan dan narasi yang ada di dalam video yang tersebar di media sosial pun tidak ada yang menjelaskan tentang nasib tragis Rocky Gerung yang diklaim di unggahan.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty