Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Kompilasi Gedung-Gedung Hancur di Israel

Kompilasi video gedung hancur di media sosial adalah kejadian perobohan beberapa gedung di Tiongkok dan Turki, bukan dampak serangan Iran ke Israel.

Hoaks Kompilasi Gedung-Gedung Hancur di Israel
Header Periksa Fakta Gedung Israel. tirto.id/Fuad

tirto.id - Informasi terkait kondisi negara Israel banyak beredar di media sosial, setelah adanya serangan dari Iran pada akhir pekan kedua April 2024. Terdapat sejumlah unggahan yang mengindikasikan kondisi hancurnya kota-kota di Israel.

Salah satu yang ramai menjadi perbincangan adalah unggahan akun "Naira Aleena Syah" di Facebook pada 15 April 2024. Terdapat sebuah video singkat yang berisikan kompilasi video gedung-gedung hancur (arsip).

"Ini lah yang ditunggu-tunggu, apa yang dirasakan warga palestina selama bertahun-tahun lamanya, akhirnya sekarang dirasakan juga oleh warga Israel," bunyi keterangan dalam video, mengindikasikan kondisi tersebut terjadi di Israel.

Foto Periksa Fakta Gedung Israel

Foto Periksa Fakta Gedung Israel. foto/Hotline periksa fakta tirto

Sampai dengan Rabu (24/4/2024), atau sekitar 10 hari, unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 3,2 juta penonton. Unggahan ini juga mendapat hampir 88 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 9 ribu komentar, serta telah dibagikan ulang sebanyak 17 ribu kali.

Benarkah kejadian dalam kompilasi video yang ramai di media sosial adalah kehancuran gedung-gedung di Israel?

Penelusuran Fakta

Hasil menyaksikan keseluruhan video dari Facebook, terlihat setidaknya ada lima bangunan yang terlihat diledakkan dalam video tersebut.

Tirto coba menelusuri satu per satu video-video tersebut. Menggunakan metode reverse image search, mula-mula kami mengambil beberapa potongan gambar dari kompilasi video.

Video pertama, yang memperlihatkan beberapa gedung jatuh secara bersamaan, bukan kehancuran gedung di Israel. Hasil penelusuran mengarahkan ke video di Instagram berikut yang menyebut bahwa video tersebut menunjukkan perobohan gedung dengan teknik pembongkaran.

Terdapat juga artikel bantahan dari media Jerman Deutsche Welle yang menginformasikan kalau itu adalah video perobohan gedung di Kunming, Yunnan, Tiongkok, pada Agustus 2021 lalu.

Senada, menurut artikel dari Vice, disebutkan kalau kejadian perobohan gedung terjadi pada 27 Agustus 2021. Disebutkan gedung setengah jadi tersebut dirobohkan karena kontraktor kehabisan uang dan tidak mampu menyelesaikan bangunan.

Artikel DW menyebut, klip potongan video tersebut juga telah digunakan sebagai konten hoaks terkait gempa di Taiwan, gempa di Maroko, dan dampak serangan rudal di Gaza.

Selanjutnya, video kedua menunjukkan sekelompok orang berdiri di depan gedung yang dirobohkan. Sayangnya, hasil pencarian tidak memberi hasil yang optimal. Tidak ditemukan juga petunjuk apapun yang bisa membantu menelusuri kejadian dalam video tersebut. Namun, melihat orang-orang yang masih terlihat santai dekat runtuhnya bangunan, mengesankan ini juga adalah video perobohan gedung.

Sementara itu, video ketiga menunjukkan robohnya gedung berwarna kuning. Hasil penelusuran mengarahkan ke sejumlah video serupa dengan tanggal yang beragam. Ada yang mengaitkan dengan kejadian gempa di Turki tahun 2023, ada juga yang menyebut kejadian ini berlangsung pada Februari 2024.

Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke artikel AFP Fact Checkberikut. Menurut hasil penelusuran AFP, yang dipublikasikan pada November 2023, kejadian dalam video adalah perobohan gedung bernama Ebrar di Turki pada Maret 2023 lalu, yang terdampak oleh gempa Turki pada Februari 2023. Perobohan gedung dilakukan secara terkontrol.

Klip berikutnya, adalah perobohan gedung berwarna pink. Sayangnya, hasil dari penelusuranreverse imagesearch tidak membuahkan hasil. Pencarian mengarahkan ke video berikut di YouTube, dengan narasi yang sama, tentang kondisi di Israel.

Namun, setidaknya nama gedung di bagian atas menjadi lebih terbaca di video YouTube. Hasil dari identifikasi yang dilakukan, tulisan di gedung adalah "Duatepe Devlet Hastanesi". Gedung tersebut adalah rumah sakit milik negara di Duatepe, Turki.

Tirto melakukan penelusuran untuk mendapat informasi terkait perobohan bangunan tersebut, namun hasilnya masih nihil. Artikel dari salah satu situs lokal Turki menjelaskan kalau kalau gedung tersebut dalam kondisi hancur karena telah dikosongkan sejak tahun 2017.

Selanjutnya, video terakhir menunjukkan gedung mewah di pinggir pantai yang roboh. Hasil pencarian menunjukkan bahwa video tersebut sebelumnya juga dikaitkan dengan kejadian gempa lain, seperti di Jepang.

Namun, terdapat beberapa hasil pencarian yang menyebut, kalau kejadian tersebut adalah perobohan gedung di Tiongkok.

Menurut salah satu artikel periksa fakta dari AFP, video ini juga digunakan untuk menyebarkan informasi hoaks soal gempa Taiwan, April 2024 lalu.

Menurut penelusuran AFP, yang sebenarnya terjadi adalah proses penghancuran tiga bangunan dalam tahap pengembangan di sebuah pulau di selatan Provinsi Hainan. Penghancuran dilakukan karena proses pembangunan dilakukan sebelum izin bangunan keluar. Video asli serupa kejadian dalam video juga dipublikasikan di sebuah platform media sosial di China, Meipian.

Hasil rangkuman informasi Tirto dari Associated Press juga menyebut serangan misil dan drone dari Iran ke Israel berhasil dilumpuhkan dan dicegah masuk ke dalam kota. Korban dari serangan tersebut adalah seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang tinggal di Israel Selatan yang mengalami luka-luka. Terkait dampak infrastruktur, hanya terjadi kerusakan ringan di sebuah pangkalan udara.

Kesimpulan

Kompilasi video di media sosial yang menunjukkan kehancuran gedung-gedung di Israel bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Gedung-gedung yang hancur di video tersebut berada di Turki dan Tiongkok dan tidak terkait dengan kejadian di Israel. Kebanyakan perobohan gedung tersebut juga dilakukan secara terkontrol dan bukan dampak serangan ataupun bencana alam.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL-IRAN atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty