tirto.id - Nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan belakangan tengah ramai diperbincangkan. Hal ini bermula dari kabar yang berhembus bahwa pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Presiden tersebut sedang dalam kondisi sakit.
Di tengah berbagai kabar yang berhembus tentang kondisi Luhut, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Luhut meninggal dunia pada Sabtu (7/10/2023).
Akun ”Buldozer Raja Tega” mengunggah klaim tersebut pada Senin (9/10/2023) dengan keterangan takarir yang sebagian berbunyi, "Telah meninggal dunia: Luhut Binsar Panjaitan tanggal 7 Oktober 2023. Jenazah Beliau dimakamkan hari Minggu tanggal 8 Oktober 2023 di Tempat pemakaman San Diego Hills Karawang."
Unggahan tersebut juga menyertakan sejumlah foto. Foto pertama memperlihatkan potret Luhut bersama keluarga. Foto kedua memperlihatkan lukisan gambar wajah Luhut. Foto ketiga memperlihatkan gambar sejumlah orang nampak sedang melayat. Foto keempat memperlihatkan gambar makam.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninggal pada tanggal 7 Oktober?
Penelusuran Fakta
Pertama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dan kebenaran tentang isu ini dengan memasukan kata kunci “Benarkah Luhut Binsar Pandjaitan Meninggal?” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, Tirto sama sekali tidak menemukan satupun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan isu tersebut.
Tirto justru menemukan rilis terkait isu ini dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengungkap bahwa isu bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninggal pada tanggal 7 Oktober adalah disinformasi.
Kami juga melakukan penelusuran ke akun media sosial pribadi Luhut (@luhut.pandjaitan) untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari sang menteri. Kami menemukan postingan yang diunggah Luhut pada Selasa (10/10/2023) yang menjelaskan kondisi terbarunya.
Berbekal informasi dari unggahan tersebut, Luhut mengungkap bahwa ia memang berangkat ke Singapura untuk pemulihan dan pemeriksaan medis pada Selasa (10/10/2023). Mulanya, Luhut menyebut, kondisinya sempat menurun usai menghadiri suatu kegiatan.
“Beberapa hari yang lalu setelah menghadiri suatu kegiatan, tiba-tiba saya merasa kelelahan yang amat luar biasa,” kata Luhut dalam keterangan di media sosial pribadinya, Rabu (11/10/2023).
Dikutip dari keterangannya, Luhut mendapat tawaran dari Menteri Senior Singapura, Teo Chee Hean, serta Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan untuk menjalani tahap pemulihan di Singapura, sekaligus melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih komprehensif.
Informasi terbaru yang beredar terkait kondisi Luhut datang dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini menjabat sebagai Menko Marves ad interim, Erick Thohir.
Dikutip dari pemberitaan CNN Indonesia, Erick mengungkap bahwa kondisi Luhut masih dirawat dan butuh waktu untuk pemulihan.
"Saya cuma dapat informasi kalau Pak Luhut dalam proses recovery atau perawatan," ucap Erick di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023), melansir CNN Indonesia.
Sebelumnya, dikutip dari pemberitaan CNN Indonesia juga, Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi mengungkap kondisi Luhut diklaim sudah membaik usai dikabarkan harus beristirahat alias bedrest.
"Pak Luhut kondisinya terus membaik. Semoga bisa segera beraktivitas normal," kata Jodi, Senin (9/10/2023), dikutip dari CNN Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebutkan bahwa bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninggal pada tanggal 7 Oktober 2023.
Luhut sendiri saat ini masih berada di Singapura untuk menjalani proses recovery atau perawatan setelah sakit. Meski begitu, Jubir Kemenko Marves menyebut kondisi Luhut diklaim sudah membaik.
Beberapa akun pemeriksa fakta kredibel juga telah membantah kebenaran terkait isu ini. Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninggal pada tanggal 7 Oktober bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty