tirto.id - Penawaran atau promosi obat di media sosial kian banyak dan beragam wujud dan bentuknya. Di Facebook, iklan obat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya banyak beredar dan tersebar. Mulai dari obat prostatitis, pelangsing, hingga obat nyeri sendi sempat melalui pemeriksaan fakta Tirto.
Belum lama ini, kembali muncul iklan obat sendi yang menggunakan nama dr. Zaidul Akbar, sebagai nama akunnya.
"Dr. Zaidul Akbar : 🎉 MENGHENTIKAN SEPENUHNYA NYERI TULANG DAN SENDI DARI 7 HARI !!!
✅Tanpa operasi, dilakukan di rumah, dalam 7 hari
✅Tidak ada efek samping, Tidak kambuh.
✅ Rahasia Emas untuk orang-orang dengan nyeri tulang dan sendi, degenerasi, artritis, mati rasa pada anggota tubuh..."
Begitu isi pesan penyerta unggahan. Bersama keterangan tersebut, terdapat sebuah foto dengan tautan ke situs lain. Di situs tersebut terdapat berbagai konten promosi, mulai dari potongan testimoni, bahaya penyakit, sampai dengan tempat pemesanan obat.
Unggahan tersebut mendapat perhatian cukup banyak orang. Sampai dengan Rabu (24/4/2024), sudah terdapat lebih dari 8.900 tanda suka (likes), serta 1.400 komentar. Unggahan juga telah dibagikan ulang lebih dari 306 kali.
Klaim yang mengaitkan tokoh publik dengan obat-obatan semacam ini perlu diperiksa lantaran banyak iklan produk yang mencatut nama secara ilegal. Sebelumnya, Tirto telah memeriksa klaim tentang produk nyeri sendi yang mencatut Dokter RS Siloam. Klaim itu tidak terbukti kebenarannya.
Lantas bagaimana dengan obat nyeri tulang dan sendi yang mencatut dr. Zaidul Akbar ini?
Penelusuran Fakta
Tirto mula-mula mencari informasi mengenai produk yang diiklankan dalam unggahan tersebut. Menggunakan mesin pencari Google, penelusuran dilakukan dengan kata kunci "megamove dr Zaidul Akbar".
Salah satu hasil pencarian teratas berisikan pernyataan bahwa informasi ini telah disebut sebagai informasi bohong. Akun Instagram resmi (bercentang biru) dari dr. Zaidul Akbar telah mengklarifikasi hal ini. Menurut unggahan bertanggal 15 Juli 2023 tersebut, iklan yang banyak tersebar di Facebook tersebut telah menggunakan namanya untuk berbohong, serta memberikan informasi yang dilebih-lebihkan.
"Saya sebutkan langsung nama produk nya di atas untuk di sampaikan ke yang kira kira terkecoh dengan membeli produk tersebut yang TIDAK PERNAH SAYA REKOMEN SAMA SEKALI… dan TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SAYA," begitu bunyi pesan dalam unggahan itu.
Dalam situs resminya, dijelaskan kalau Zaidul Akbar adalah seorang dokter lulusan Universitas Diponegoro yang banyak berkecimpung dalam dunia kesehatan Islami dan aktif sebagai dokter herbal. Ia juga disebut sebagai Ketua Perkumpulan Bekam Indonesia.
Zaidul Akbar memang menjual beberapa produk kesehatan. Namun, produk yang dia jual, semuanya lewat toko resmi yang tercantum di akun media sosialnya. Produk obat nyeri yang diiklankan di Facebook tidak termasuk di daftar tersebut, per April 2024.
Oleh sebab itu, bisa dipastikan unggahan Facebook itu telah mencatut nama Zaidul Akbar tanpa persetujuan orang yang bersangkutan.
Foto dr Zaidul yang digunakan dalam situs yang tercantum di Facebook juga adalah hasil suntingan. Misalnya, foto yang muncul di bagian awal situs, serupa dengan thumbnail berikut, dengan tambahan produk di atas meja, merupakan hasil suntingan.
Lebih lanjut, akun Facebook yang beriklan ini juga bukan akun resmi dr Zaidul. Berdasar informasi di situs resmi, akun Facebook dr. Zaidul adalah akun berikut.
Kesimpulan
Hasil dari penelusuran fakta menunjukkan klaim obat nyeri tulang dan sendi yang mencatut dr. Zaidul Akbar di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Dokter Zaidul telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut tidak pernah merekomendasikan obat sakit nyeri mega move.
Akun Facebook yang digunakan untuk menyebarkan iklan juga merupakan akun palsu yang mengatasnamakan dr. Zaidul. Sementara informasi dalam situs yang tercantum dalam unggahan menggunakan beberapa foto hasil suntingan.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty