tirto.id - Hilman Hariwijaya meninggal dunia pada hari ini, Rabu, 9 Maret 2022, tepat di usia yang ke 58 tahun. Ia adalah penulis dari serial "Lupus" yang dulunya sangat populer pada tahun 80-an dan 90-an.
Kabar duka itu disampaikan mantan istri Hilman, Nessa Sadin melalui laman Instagram pribadinya.
"Innalillahi wainnaillahi rojiun. Telah berpulang Hilman Hariwijaya, Rabu, 9 Maret 2022 pukul 08.02 WIB," tulis Nessa.
Ia pun meminta agar memaafkan almarhum yang sekiranya memiliki kesalahan semasa hidupnya. "Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhum."
Seperti dikutip Antara News, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kematian Hilman. Namun, apabila menelusuri media sosialnya, Hilman sempat mengunggah pada Desember 2021 kalau dia sempat dirawat di rumah sakit.
Kisah Hilman Hariwijaya Semasa Hidup
Hilman Hariwijaya adalah seorang penulis yang mulai terkenal sejak menciptakan karakter Lupus melalui cerpen di majalah Hai pada tahun 1986. Akhirnya, cerpen itu dijadikan serial novel.
Secara garis besar, Lupus adalah seorang anak sekolah yang selalu naik bus kota dan mengunyah permen karet. Selain menceritakan Lupus, novel itu juga menceritakan karakter Mami dan Lulu yang merupakan adik Lupus.
Cerita "Lupus" yang ia tulis bersama Boim Lebon, "Lupus" telah menghasilkan lima film layar lebar dan sinetron.
Selain "Lupus", Hilman juga menulis buku "Vanya", "Olga", "Lulu", "Keluarga Hantu" dan lainnya.
Di tahun 2015, Hilman, Boim Lebon dan Gusur Adhikarya atau yang dikenal sebagai trio penulis novel Lupus pernah mengisi sebuah talk show di University Club Universitas Gadjah Mada UGM), Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Hilman mengatakan, banyak yang mengira kalau karakternya sama seperti Lupus, yakini periang dan sering berbicara. Padahal, pada kenyataannya, ia adalah orang yang pemalu.
"Maaf ya, saya ini pemalu," kata Hilman.
Dalam sesi tanya jawab, seorang wanita pun bertanya mengenai hal tersebut. "Mas Hilman, karakter Lupus itu kan periang dan sering ngobrol, tapi kok agak berbeda dengan karakter Mas Hilman?"
Hilman pun menjawab: "Mungkin hanya Boim ya penulis yang berkahi kemampuan seperti itu, penulis seperti Dee (Dewi Lestari) pun orangnya tertutup."
"Saya itu orangnya pemalu, makanya saya ingin menciptakan karakter yang ideal di mata saya, Lupus itu orangnya punya banyak masalah, tapi dia orangnya periang, menulis membuat saya bisa menciptakan dunia yang susah saya jangkau dalam dunia nyata," tambah Hilman.
Hilman pun tak menyangka, dalam satu kesempatan, karyanya pernah benar-benar membuat orang terhibur dan melupakan sejenak persoalan hidupnya.
"Pernah suatu kejadian, ada seorang anak yang tertekan karena sikap kedua orang tuanya yang sering bertengkar. Setiap kali ia sedih, ia selalu melarikan diri ke perpustakaan dan membaca buku Lupus, sejenak ia bisa tertawa dan melupakan sejenak permasalahan hidupnya, dan itu ia lakukan setiap kali ia mengalami masalah hidup," jawabnya.
Editor: Iswara N Raditya