Menuju konten utama

Hilirisasi Disebut Ugal-ugalan, Luhut Tantang Cak Imin ke Weda

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengeklaim, hilirisasi nikel telah sukses menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.

Hilirisasi Disebut Ugal-ugalan, Luhut Tantang Cak Imin ke Weda
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) saat menghadiri pelantikan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah menjadi Panglima TNI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mendadak mengajak calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke proyek hilirisasi smelter nikel di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Luhut untuk menanggapi pernyataan Cak Imin terkait hilirisasi tambang ugal-ugalan yang tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat di debat keempat Pilpres 2024, Minggu (24/1/2024).

“Saya ingin sebenarnya mengundang Muhaimin tuh berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali untuk lihat sendiri, seeing is believing, daripada Anda berbohong kepada publik,” kata Luhut dikutip Tirto dari akun @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).

Luhut mengeklaim, hilirisasi nikel telah sukses menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut. Dia menjelaskan, pada 2015, kemiskinan di Sulawesi Tengah 14,7 persen. Kemudian, pada 2023, kemiskinan telah turun menjadi 12,4 persen.

Lebih lanjut, Luhut juga menjelaskan, persentase kemiskinan di Morowali pada 2015 mencapai 15,8 persen. Catatan pada 2023 menurun menjadi 12,3 persen.

“Jadi terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan di sana, tapi itu saja enggak cukup,” ucap Luhut.

Tak hanya itu, Luhut juga membeberkan daerah di sekitar smelter didirikan politeknik yang memiliki tenaga pengajar unggul. Dia menjelaskan dengan dibangunnya politeknik tersebut mampu menyelaraskan praktik langsung terhadap kondisi industri.

“Kita didirikan disitu politeknik, sesekali berkunjung ke politeknik, menurut saya bagus dan guru-gurunya juga kelas-kelas, ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktik di industrinya,” kata Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut membeberkan harga rata-rata nikel selama 10 tahun terakhir sejak 2014. Harga rata-rata nikel dunia adalah 15 ribu dolar AS. Luhut berharap para pasangan calon presiden dan wakil presiden perlu melihat data historis yang lebih panjang dalam membaca siklus harga komoditas.

“Masih lebih rendah dibandingkan harga sekarang,” ungkap Luhut.

“Bahkan pada periode 2014-2019, ketika awal-awal periode hilirisasi mulai kita lakukan, harga rata-rata nikel dunia hanya sebesar 12 ribuan dolar AS,” tambah Luhut.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menuturkan, hilirisasi tidak boleh ugal-ugalan lantaran mengorbankan sumber daya alam (SDA) dan hanya memberi penerimaan negara yang terbatas. Tidak hanya itu, dia juga berharap, jika produksi nikel Indonesia sudah berlebihan sehingga daya tawar Indonesia menurun.

"Sementara masa depan kita jadi tidak jelas disisi lain kita mengorbankan lingkungan dan sosial dan keuntungan yang terbatas bagi negara. Oleh karena itu, bukan gegabah tapi ini soal keberanian," kata Cak Imin dalam debat, Minggu (21/1/2024).

Baca juga artikel terkait HILIRISASI NIKEL atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin