Menuju konten utama

Hidayat Berharap PAN Bisa Legawa Cawapres Prabowo dari PKS

"Sekarang selisihnya hanya 8. Jadi bukan seharusnya, tapi kalau ridho (cawapres PKS) juga wajar," kata Hidayat.

Hidayat Berharap PAN Bisa Legawa Cawapres Prabowo dari PKS
Hhidayat Nur Wahid (kiri). Antara Foto/Ismar Patrizki.

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid berharap PAN bisa legawa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto memilih cawapres dari PKS, seperti halnya partainya bisa menerima Hatta Rajasa sebagai cawapres pada Pilpres 2014.

Menurut Hidayat, saat itu kursi PKS di parlemen lebih banyak dari PAN dengan 57 kursi. Akan tetapi, PKS mau memberikan jabatan cawapres kepada Hatta Rajasa yang partainya hanya memiliki 43 kursi.

"Sekarang selisihnya hanya 8. Jadi bukan seharusnya, tapi kalau ridho (cawapres PKS) juga wajar," kata Hidayat, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2018).

Akan tetapi, Hidayat menyatakan pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak kepada Prabowo untuk memilih kader PKS sebagai pendampingnya dan tidak bisa melarang PAN mengajukan nama cawapres.

"Karena bukan hak kami juga untuk mewajibkan atau melarang. Itu hak PAN untuk menyampaikan sikap politiknya termasuk jika kemudian meminta cawapres. Pada ujung akhirnya kan akan dibahas bersama-sama. Karena semuanya tidak ada yang mencukupi sendirian," kata Hidayat.

Meskipun, kata Hidayat, perkara elektabilitas, kemampuan, dan soliditas partai dalam mendukung Prabowo juga mesti dipertimbangkan dalam menentukan cawapres. Sementara, menurutnya, PKS sudah menyiapkan sembilan nama untuk menjadi cawapres mantan Danjen Kopassus tersebut.

Bahkan, kata Hidayat, sembilan nama tersebut bisa melengkapi sosok Prabowo yang secara identitas kultural merupakan orang Jawa. Sebab, sembilan nama tersebut berasal dari multietnis di Indonesia, seperti Ahmad Heryaman yang dari Sunda, Tifatul Sembiring dari Batak, Mardani Ali Sera dari Betawi, dan Anis Matta dari Bugis.

Sampai saat ini Prabowo memang belum menentukan sosok cawapresnya. Sejumlah politikus Gerindra menyatakan cawapres mantan Danjen Kopassus tersebut akan ditentukan melalui mekanisme musyawarah di antara partai-partai koalisi yang nantinya akan terbentuk.

Akan tetapi, Presiden PKS, Muhammad Shohibul Iman, beberapa waktu lalu telah memberikan tenggat waktu kepada Prabowo sampai sebelum Ramadan ini untuk menentukan cawapresnya, karena menurutnya kebutuhan penentuan capres-cawpares sudah mendesak.

Sementara itu, dari sisi PAN, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menjadi sosok yang diusulkan untuk menjadi cawapres. Baik untuk Prabowo maupun Jokowi. Meskipun, sampai saat ini partai berlambang matahari ini belum menyatakan dukungan resmi kepada salah satu dari keduanya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora