tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengklaim tren positif meningkat secara signifikan kepada paslon Ganjar-Mahfud.
Menurutnya, hal ini terjadi imbas berbagai intimidasi yang terjadi belakangan kepada rakyat dan para relawan Ganjar-Mahfud.
"Semakin banyak kekuasaan yang dipakai untuk menyakiti rakyat, semakin tinggi sentimen positif dari Ganjar-Mahfud. Jadi situasi sekarang terbalik akibat penggunaan kekuasaan yang berlebihan dan berhadapan dengan rakyat,” ungkap Hasto dalam konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).
Ia menambahkan, data yang dimiliki TPN menunjukkan sentimen positif Ganjar-Mahfud mencapai 72 persen.
"Sentimen itu muncul ketika Pak Jokowi yang seharusnya berdiri di atas semua kepentingan rakyat, tapi menyatakan berpihak, [maka] muncul gerakan unfollow," tutur Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengemukakan, sentimen positif kepada Ganjar-Mahfud juga muncul karena Jokowi pilih kasih. Sebab, menurutnya, dia hanya melakukan kunjungan di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Lampung.
Disebutkan Hasto, hampir di semua daerah di Indonesia masih terdapat masyarakat miskin yang harus diperhatikan. Namun, menurutnya, karena Jokowi tidak merata dalam memberikan perhatian, maka reaksi masyarakat berbalik.
"Ketiga adalah gerakan para guru bangsa yang mengingatkan bahwa pemilu ini persoalan masa depan bangsa, merupakan kedaulatan rakyat," ucap Hasto.
Menurutnya, relawan Ganjar-Mahfud juga semakin militan untuk melawan ketidakadilan. Bahkan, kata Hasto, rakyat semakin terbuka untuk memilih paslon yang membela kepentingan rakyat, terbukti kampanye terbuka paslon Prabow-Gibran sepi dari kehadiran masyarakat.
"Kami meyakini bahwa pemimpin yang memperjuangkan kepentingan rakyat seperti Pak Ganjar, seperti Prof Mahfud yang memperjuangkan keadilan, justru akan mendapatkan dukungan yang masif untuk bisa menang satu putaran," tuturnya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi