Menuju konten utama

Hasil Tes DNA Korban Lion Air JT-610 Belum Pasti Keluar Besok

Besok, atau empat hari usai pengambilan DNA korban merupakan waktu tercepat keluarnya hasil tes.

Hasil Tes DNA Korban Lion Air JT-610 Belum Pasti Keluar Besok
Empat Kantong Potongan Jenazah Korban Pesawat dari Tanjung Karawang Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Pukul 14.38 WIB. tirto.id/Haris Prabowo

tirto.id - Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Tingkat 1 Raden Said Sukanto Kombes Hariyanto belum bisa memperkirakan hasil tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) potongan tubuh korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 akan keluar pada Sabtu (3/11/2018) atau Minggu (4/11/2018).

Besok merupakan waktu tercepat yang dibutuhkan untuk melakukan identifikasi DNA. RS Polri mewakili tim Disaster Victim Investigation memperkirakan waktu identifikasi DNA berkisar 4-8 hari.

“Kita hitung itu yang 4 [hari] itu [hasilnya keluar] Sabtu atau Minggu. Jadi yang diperiksa itu antemortemnya duluan. Yang dari TKP itu yang kedua," tegas Hariyanto di RS Polri, Kamis (2/11/2018).

Namun data potongan tubuh korban baru bisa diambil satu hari setelah diangkut ke RS Polri. Sementara data dari DNA keluarga telah diambil lebih dahulu.

Hariyanto belum berani memastikan hasil DNA akan keluar besok atau Minggu. Perhitungan itu hanyalah hitungan di atas kertas karena tes DNA seringkali dilakukan berulang kali. Apalagi kondisi potongan tubuh korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 belum tentu dalam kondisi baik.

Identifikasi dari gigi gerigi atau sidik jari menemui jalan buntu. Sementara identifikasi melalui properti yang digunakan korban pun belum berhasil.

“Properti ini hampir tak melekat, sehingga tak ada nilai identifikasinya. Ada kemarin seperti cincin, dan lain-lain itu ada nilai identifikasinya,” katanya lagi.

Hingga Jumat (2/11/2018), RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah menerima total 272 potongan tubuh korban kecelakaan pesawat Lion AIr JT-610 yang ditempatkan dalam 65 kantong jenazah.

Dari jumlah tersebut, baru satu bagian tubuh yang dinyatakan cukup lengkap sehingga bisa teridentifikasi, yaitu jenazah Jannatun Cintya Dewi.

Jannatun merupakan staf Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berumur 24 tahun. Jenazah almarhum Cintya masih memiliki lima jari tangan yang lengkap menyambung sampai ke bahu kanan dan masih menyatu dengan perut.

Selain karena ukuran potongan tubuh yang semakin kecil, RS Polri juga menemui kesulitan identifikasi karena data yang tidak cocok. Ada ketidakcocokan antara data antemortem dengan postmortem.

Dari hasil rekonsiliasi pada Kamis (1/11/2018), masing-masing pihak dari tim antemortem dan postmortem sama-sama menyampaikan temuannya. Data-data itu kemudian dinilai oleh para ahli. Bila masih ada keraguan, maka tim DVI tidak dapat menyatakan bahwa jenazah sudah teridentifikasi.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra