tirto.id - Sebanyak empat tim dipastikan menjadi tuan rumah Liga 2 2020 yang akan berlangsung dalam format grup dengan single round-robin. Dari total 24 peserta, dibagi ke dalam 4 grup yang diisi masing-masing 6 tim.
PT LIB selaku operator Liga 2 2020 telah melakukan pengundian tuan rumah dan pembagian grup yang dipimpin oleh Direktur Operasional, Sudjarno. Keempat tuan rumah terpilih yakni Badak Lampung FC, PSCS Cilacap, PSPS Pekanbaru, dan PSMS Medan.
“Adanya penundaan kompetisi karena COVID-19 membuat format kompetisi Liga 2 2020 berubah menjadi 4 grup dan 4 tuan rumah dengan format single round-robin,” tulis pernyataan LIB.
Kompetisi sepak bola Indonesia level dua ini diagendakan dimulai pada 17 Oktober hingga 5 Desember 2020. Delapan klub terbaik, yang terdiri dari juara dan runner-up masing-masing grup, akan melaju ke perempat final.
Di babak 8 besar tersebut, tim-tim yang lolos kembali dibagi menjadi dua grup. Nantinya, empat tim terbaik (juara dan runner-up grup) akan melaju ke babak 4 besar alias semifinal. Sebagaimana diwartakan Antara, pertandingan semifinal dan final bakal dihelat melalui sistem single match.
“Kami berharap kompetisi ini berjalan dengan kualitas yang bagus, termasuk para pemainnya dapat memajukan sepak bola Indonesia,” kata Sudjarno usai melakukan pengundian.
Grup A |
Badak Lampung FC |
Babel United |
Perserang |
PSBS Biak |
Cilegon United |
Persewar Waropen |
Grup B |
PSCS Cilacap |
Kalteng Putra |
Persiba Balikpapan |
PSKC Cimahi |
Persis Solo |
Persigo Semeru |
Grup C |
PSPS Pekanbaru |
Mitra Kukar |
Martapura |
Putra Sinar Giri |
AS Abadi Tiga Naga |
PSIM Yogyakarta |
Grup D |
PSMS Medan |
Sulut United |
Semen Padang |
Persekat |
Persijap |
Sriwijaya FC |
LIB Beri Subsisi Tim Liga 2 2020
Empat tim tuan rumah bakal mendapatkan subsidi dari PT LIB sejumlah Rp200 juta. Hal itu dikemukakan Direktur Operasional, Sudjarno, sebagai langkah untuk meringankan beban klub dalam menggelar laga fase grup.
Badak Lampung FC, PSCS Cilacap, PSPS Pekanbaru, dan PSMS Medan mesti menanggung pembiayaan transportasi dan penyelenggaraan pertandingan hingga berakhirnya babak fase grup. “Kami memberikan Rp200 juta utuh kepada setiap tuan rumah,” ucapnya.
Sementara itu LIB juga akan membantu biaya transportasi bagi tiap klub peserta dengan nominal yang berbeda-beda, dilihat dari jarak klub bersangkutan menuju lokasi pertandingan. Selain subsidi transportasi, ada pula subsidi tiap peserta sebesar Rp600 juta.
“Jumlah paling kecil itu dari Jawa ke Jawa, yaitu Rp20 juta. Kalau paling tinggi itu untuk klub-klub Papua. Ada yang mendapatkan Rp75 juta, ada yang Rp125 juta,” papar Sudjarno.
Klub Tuan Rumah Apresiasi Subsidi dari LIB
Empat tim tuan rumah mengapresiasi langkah LIB yang memberikan subsidi senilai Rp200 juta guna mengarungi kompetisi. PSPS Pekanbaru melalui Media Officer, Muhammad Teza Taufik, misalnya, mengaku jumlah tersebut cukup membantu.
“Itu jelas sangat membantu. Namun, itu penghitungannya ada di pihak panitia penyelenggara,” kata M. Teza.
Hal senada diutarakan juga oleh Sekretaris PSMS Medan, Julius Raja. Kendati secara nominal relatif tidak mencukupi, tetapi pihaknya tetap mengapresiasi dan akan mengupayakan mencari bantuan untuk berkerja sama guna mengurangi beban pengeluaran klub.
“Tanggapan kami positif. Memang, kalau ditanya cukup atau tidak, jelas tidak. Akan tetapi, ini situasi yang harus diterima. Kami menerima bantuan dari LIB dan akan mencari dana tambahan,” ujar Julius.
“Misalnya, kalau kami bisa mendapatkan bantuan pemotongan harga sewa bus dari pemerintah provinsi, itu sangat menolong,” tambahnya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis