Menuju konten utama

Berapa Kekayaan Bahlil Menteri ESDM & Calon Ketum Golkar?

Harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang jadi calon tunggal Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

Berapa Kekayaan Bahlil Menteri ESDM & Calon Ketum Golkar?
Menteri ESDM yang juga kader Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kiri) bersama Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar Adies Kadir (kedua kanan) menunjukkan berkas pendaftaran sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (19/8/2024). Bahlil resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

tirto.id - Bahlil Lahadalia menjadi calon tunggal Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) XI Tahun 2024, yang digelar hari Selasa, 20 Agustus. Harta kekayaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai Rp310 miliar.

Menteri ESDM itu dilaporkan sudah menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon Ketum Golkar pada agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar hari ini, Selasa (20/8).

Menurut Ketua Dewan Pengarah Munas XI Partai Golkar Adies Kadir, berkas pendaftaran Bahlil Lahadalia mencakup dukungan sebanyak 469 pemilik suara.

Selama masa pendaftaran, calon yang ikut mendaftar selain Bahlil adalah Ridwan Hisjam. Namun, hanya Menteri ESDM yang akhirnya lolos verifikasi berkas hingga ditetapkan sebagai calon tunggal pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.

"Berkas pendaftaran bakal calon atas nama Bahlil Lahadalia dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum pada Munas XI Partai Golkar Tahun 2024," ucap Adies Kadir pada Senin, 19 Agustus 2024, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, seperti dilaporkan Antaranews.

Sementara Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dihadiri para pimpinan, pengurus daerah, dan organisasi sayap sepakat menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada hari Selasa (20/8) sore.

"Tanpa mengurangi substansi yang dibahas dan ini menunjukkan bahwa di tengah dinamika, badai apapun yang dialami oleh Partai Golkar, Golkar cepat beradaptasi, tetap solid," tutur Agus Gumiwang Kartasasmita.

Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia Tanpa Utang

Berdasarkan laman e-Announcement LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diakses secara daring, Bahlil Lahadalia tercatat sudah lima kali membuat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Calon Ketum Golkar itu pertama kali membikin LHKPN pada 31 Desember 2019. Posisinya adalah Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Harta kekayaan Bahlil sebanyak Rp295 miliar.

Pada laporan LHKPN kedua tanggal 31 Desember 2020, harta kekayaannya menjadi Rp300 miliar dengan posisi yang sama. Bahlil Lahadalia kemudian membikin laporan ketiga pada 31 Desember 2021. Kali ini hartanya hanya bertambah sekitar Rp1 miliar hingga menjadi Rp301 miliar.

Ia kemudian membuat LHKPN keempat dan terjadi pada 31 Desember 2022. Posisinya tetap Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hartanya bertambah Rp 1 miliar lagi menjadi Rp302 miliar.

Menurut LHKPN paling anyar pada 31 Desember 2023, Bahlil yang masih menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM kala itu mempunyai total harta kekayaan sebesar Rp310 miliar.

Rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia terbaru mencakup tanah dan bangunan senilai Rp291 miliar. Kemudian alat transportasi dan mesin sebanyak Rp98 juta. Ia juga mempunyai surat berharga senilai Rp1,6 miliar. Kas dan setara kas sebanyak Rp17 miliar tanpa utang.

Tanah dan bangunan milik Bahlil sesuai data LHKPN tersebar di sejumlah tempat. Di antaranya Jayapura, Gianyar, Jakarta Selatan, dan Sragen.

Menteri ESDM ini mempunyai dua buah mobil yang terdiri dari Toyota Harier tahun 2007 senilai Rp57 juta dan Honda CRV tahun 2010 seharga Rp40 juta.

Berikut daftar harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM dan calon Ketum Golkar sesuai LHKPN per 31 Desember 2023:

Tanah dan Bangunan: Rp291.617.305.000

  • Tanah dan Bangunan Seluas 717 m2/164.25 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp10.362.600.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/400 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp4.671.250.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 1600 m2/1500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp41.410.000.000.
  • Tanah Seluas 509 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp20.806.000.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp5.221.700.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/300 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp5.221.700.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 424 m2/1200 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp41.410.000.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/1500 m2 di Kabupaten/Kota Gianyar, hasil sendiri: Rp46.561.000.000.
  • Tanah Seluas 2490 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp1.560.450.000.
  • Tanah Seluas 939 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp1.060.500.000.
  • Tanah Seluas 2490 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp1.575.600.000.
  • Tanah Seluas 3500 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp782.750.000.
  • Tanah Seluas 1350 m2 di Kabupaten/Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp15.554.000.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/600 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri: Rp31.108.000.000
  • Tanah dan Bangunan Seluas 579 m2/800 m2 di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri: Rp41.410.000.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 750 m2/1200 m2 di Kota Jayapura, hasil sendiri:Rp10.403.000.000.
  • Tanah dan Bangunan Seluas 68 m2/195 m2 di Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp7.302.300.000.
  • Tanah Seluas 335 m2 di Kabupaten/Kota Sragen, hasil sendiri: Rp5.196.455.000.
Alat Transportasi dan Mesi: Rp. 98.400.000

  • Toyota Harier tahun 2007, hasil sendiri: Rp57.800.000.
  • Honda CRV tahun 2010, hasil sendiri: Rp40.600.000.
Harta Bergerak Lainnya: 0

Surat Berharga: Rp1.612.500.000

Kas dan Setara Kas: Rp17.091.871.693

Harta Lainnya: 0

Utang: 0

Total Harta Kekayaan: Rp310.420.076.693

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya