tirto.id - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatat adanya penurunan jumlah sampah secara drastis pada hari pertama Idulfitri 1439 H dibandingkan dengan H-1 Lebaran.
Kepala Dinas LH Isnawa Adji menyampaikan, sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pada hari H Lebaran hanya 1.286 ton dengan 326 rit truk sampah. Pada H+2, jumlahnya hanya meningkat sedikit menjadi 2.060 ton dengan 409 rit truk.
Padahal, kata Isnawa, pada H-1 lebaran, total sampah yang dikirim ke TPST Bantar Gebang mencapai 7.781 ton dengan 1.434 rit truk sampah.
"Pada tahun-tahun sebelumnya sampah menurun sejak saat dimulainya cuti bersama, beberapa hari menjelang Lebaran. Namun kenyataannya tahun ini sampah pada H-1 ternyata masih tetap tinggi," ucap Isnawa melalui keterangan resmi yang diterima Tirto, Senin (18/6/2018).
Berdasarkan data Dinas Kebersihan, rata-rata per hari berat sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang pada kondisi normal berkisar 7.000-8.000 ton per hari dengan 1.300-1.400 rit truk sampah.
Volume sampah warga Jakarta diperkirakan masih banyak berkurang di musim mudik dan libur Lebaran. Isnawa memperkirakan, puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah cuti lebaran usai, yakni pekan depan.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," kata Isnawa.
Ia juga menyampaikan bahwa TPST Bantargebang tetap beroperasi 24 jam selama libur dan cuti bersama Idulfitri 1439 H. Ada 300 personel yang ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah warga Jakarta tersebut.
“Per hari ini dwilling time atau waktu truk sampah mengantri, menimbang sampah, dan menurunkan sampah sampah di sana di bawah 1 jam. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal,” kata Isnawa.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra