tirto.id - Peringatan Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/12/2017), Presiden Joko Widodo memanggil para menteri perempuan Kabinet Kerja yang hadir di Pantai Waisai Torang Cinta Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/12/2017).
"Saya mengundang ke sini tadi kepada Ibu-Ibu Menteri untuk membacakan puisi yang berjudul Pesan Ibu Bangsa. Saya persilakan," kata Presiden Jokowi saat pidato dalam peringatan Hari Ibu Nasional 2017 dengan tema "Perempuan Berdaya Indonesia Jaya".
Dalam acara itu ada lima menteri perempuan Kabinet Kerja yang hadir, yaitu Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Sedangkan menteri yang tidak hadir adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Puisi berjudul "Pesan Ibu Bangsa" itu dibacakan secara bergantian oleh para menteri yang hadir.
Puan Maharani: "Jadilah ibu yang memperkokoh karakter, memperhalus budi, dan mengajarkan tradisi luhur, demi kebangkitan bangsa".
Retno LP Marsudi: "Jadilah ibu yang menjalin silaturahim, menjaga kehormatan dan menjunjung kemanusiaan demi martabat bangsa".
Nila F Moeloek: "Jadilah ibu yang merawat, menjaga dan menyembuhkan demi keselamatan bangsa".
Siti Nurbaya: "Jadilah ibu yang memelihara, menata, menciptakan lingkungan yang nyaman, demi kelestarian bangsa".
Yohana Yembise: "Jadilah ibu yang melindungi generasi masa depan dan membangun sesamanya demi keberlangsungan bangsa".
Sedangkan Sri Mulyani yang tidak hadir digantikan Bu Syana, penjual salak: "Jadilah ibu yang jujur dan cermat dalam berhitung, cerdas mengelola, anti korupsi, demi kemakmuran bangsa".
Sementara Khofifah Indar Parawansa diganti Bu Selina (penjual sagu): "Jadilah ibu yang peka dan berempati, selalu mengulurkan tangan untuk memberi pertolongan demi kesejahteraan bangsa".
Susi Pudjiastuti diganti Ibu Feli (penjual pinang): "Jadilah ibu yang tegas, berani menegur bila ada yang salah, jika perlu, tenggelamkan! Demi keutuhan bangsa".
Dan Rini Soemarno digantikan Ibu Dominggus: "Jadilah ibu yang tidak segan bekerja, menggali potensi diri, membantu peningkatan pendapatan, demi kemajuan bangsa".
"Jadilah Ibu Bangsa, wahai perempuan Indonesia," kata Presiden Jokowi menutup puisinya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri