Menuju konten utama

Harga Pertamax Cs Turun, BBM Subsidi Kapan?

Saleh Abdurrahman mengatakan, harga BBM subsidi yang dijual Pertamina saat ini sebetulnya masih jauh di bawah harga keekonomian.

Harga Pertamax Cs Turun, BBM Subsidi Kapan?
Warga mengisi BBM sepeda motor secara mandiri atau ‘self service’ di SPBU Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/12/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) tengah melakukan penyesuaian BBM nonsubsidi bagi Pertamax Cs pada awal Juni 2023. Namun harga BBM subsidi saat ini masih tertahan berada di Rp10.000 per liter untuk Pertalite dan Rp6.800 per liter untuk Solar. Lantas kapan BBM subsidi bisa disesuaikan?

Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengatakan, harga BBM subsidi yang dijual Pertamina saat ini sebetulnya masih jauh di bawah harga keekonomian. Perihal penyesuaian harga sendiri berada di tangan pemerintah.

"Kalau harga domain pemerintah. Tapi saya kira harga keekonomian RON90 masih diatas harga yang ditetapkan pemerintah," kata dia kepada Tirto, Selasa (6/6/2023)

Untuk diketahui, harga keekonomian BBM CN48 atau Solar mencapai Rp 11.000 per liter pada Mei 2023, sementara MPOS (Mean of Plats Singapore) di bulan yang sama Rp8.005 per liter.

Itu artinya, ada selisih Rp 4.200 per liter antara harga Solar subsidi yang dipatok pemerintah dan harga keekonomiannya bulan lalu.

Sementara pada Mei 2022, terpantau harga keekonomian BBM Solar subsidi ini mencapai puncak tertinggi yaitu Rp18.150 per liter karena gejolak harga komoditas imbas perang Rusia-Ukraina. Tapi saat itu, harga yang dipatok pemerintah masih Rp5.150 per liter

Ia kemudoan membandingkan harga BBM khsusu RON 90 atau Pertalite dijual di SPBU non Pertamina. Menurutnya harga jual Pertamina untuk RON 90 pun masih lebih murah.

"Lihat saja misal harga RON 90 yang non penetapan (SPBU non Pertamina)," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji membuka kemungkinan jika ke depan harga BBM subsidi akan disesuaikan mengikuti tren penurunan harga minyak dunia.

Tutuka menjelaskan, salah satu alasan Pertalite tidak ikut turun karena bahan bakar dengan kadar oktan 90 itu merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau yang harganya ditentukan oleh pemerintah. Sementara penyesuaian BBM non subsidi dilakukan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

“Kalau Pertalite itu kan harganya memang subsidi, dan di bawah harga keekonomian, masih jauh dari harga keekonomiannya," kata dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Baca juga artikel terkait HARGA BBM SUBSIDI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang