Menuju konten utama

Harga Minyak Dunia Naik Terkait Kekhawatiran Brexit

Kenaikan harga minyak dunia pada Senin (20/6/2016) disebabkan oleh beberapa faktor. Berkurangnya kekhawatiran atas kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, lemahnya dolar AS, tren kenaikan harga rumah di kota-kota besar yang mulai melandai di Cina pada bulan Mei, serta diakhirinya aksi mogok serikat pekerja garis keras (CGT) pada Jumat lalu di Perancis.

Harga Minyak Dunia Naik Terkait Kekhawatiran Brexit
Kilang Minyak. Foto/Shutterstock

tirto.id - Harga minyak dunia naik pada Senin (20/6/2016) seiring dengan berkurangnya kekhawatiran atas kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS)

Pada minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Juli, yang akan berakhir pada Selasa, naik 31 sen menjadi 48,29 dolar AS per barel. Sedangkan, minyak mentah Brent London untuk pengiriman Agustus naik 29 sen menjadi 49,46 dolar AS per barel pada pukul 22.38 GMT.

Pergerakan harga minyak turut dipengaruhi oleh rencana referendum Brexit, yang kampanyenya sempat diskors selama tiga hari pasca-pembunuhan Jo Cox, anggota parlemen pro-Uni Eropa dari Partai Buruh. Kampanye akan kembali diperbolehkan pada hari ini.

Sementara itu, nilai tukar dolar melemah terhadap poundsterling menjadi 1,44 dolar Amerika Serikat per pounds dari sebelumnya 1,43 dolar AS per pounds.

Harga minyak terus pulih meskipun data menunjukkan perusahaan energi AS meningkatkan aktivitas pengeboran minyak secara beruntun dalam tiga pekan terakhir. Salah satu perusahaan minyak AS yang meningkatkan produksi minyak adalah Baker Hughes, yang dilaporkan telah menambah sembilan rig hingga pertengahan Juni.

Sementara dari Cina, tren kenaikan harga rumah di kota-kota besar mulai melandai pada Mei. Namun, kenaikan tajam tampaknya menyebar ke kota-kota yang lebih kecil. Hal ini dinilai menjadi 'pekerjaan rumah' yang sulit bagi pembuat kebijakan dalam memperkuat perekonomian tanpa menambah potensi gelembung (bubble).

Dari Perancis, serikat pekerja garis keras (CGT) mengakhiri aksi mogok pada Jumat lalu, setelah melumpuhkan lalu lintas di terminal minyak Fos Lavera di Mediterania selama 26 hari. Fos Lavera merupakan hub minyak terbesar Perancis saat ini.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara