tirto.id - Pesta diskon tahunan yang diikuti sejumlah situs e-commerce lokal kembali digelar hari ini, Selasa (12/12/2017). Pada penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun ini, setidaknya ada sekitar 250 e-commerce yang memberikan penawaran spesial berupa potongan harga hingga 95 persen.
Kendati penawarannya sangat beragam dan menggiurkan, masyarakat tetap diharapkan bisa mempergunakan uangnya untuk belanja secara bijak. Menurut Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto, perlu adanya kesadaran dalam berbelanja barang-barang yang memang dibutuhkan.
Eko tidak menampik kalau konsumen cepat terpengaruh secara psikologis saat melihat diskon dalam kurun waktu tertentu. “Padahal [penawaran] harga miring bisa kembali di bulan depannya. Pastikan membeli yang memang dibutuhkan,” ucap Eko saat dihubungi Tirto pada Selasa pagi.
Guna menentukan barang-barang yang memang dibutuhkan, konsumen pun didorong untuk bisa membuat daftar belanja terlebih dahulu. Eko menilai dengan dibuatnya daftar belanjaan tersebut, maka masyarakat bisa lebih terkontrol dalam menentukan barang apa yang hendak dibeli.
Lebih lanjut, Eko menyebutkan pentingnya melakukan survei harga terhadap barang yang dikehendaki. Dengan demikian, masyarakat bisa terhindar dari bentuk penipuan yang bisa saja terjadi, salah satunya seperti penggelembungan harga sebelum kemudian didiskon.
“Jangan terpaku pada satu toko saja, lihat juga yang lainnya. Mungkin harga sama, tapi bagaimana dengan nilainya? Perlu dipertimbangkan juga ongkos kirimnya,” kata Eko lagi.
Adapun Eko menilai saat ini sudah ada banyak aplikasi maupun situs e-commerce yang memberikan fasilitas perbandingan harga. Oleh karena itu, masyarakat pun dapat mempergunakannya sehingga mendapatkan harga dan kualitas yang benar-benar baik, ketimbang harus menyesal setelah transaksi dilakukan nantinya.
Apabila sudah yakin dengan barang yang akan dibeli, Eko mengingatkan perlunya sikap bijak dalam menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran.
Meski pengguna kartu kredit bisa membayar selang sebulan setelah transaksi dilakukan, Eko mengimbau agar konsumen tetap harus disiplin mengingat bank mengenakan bunga atas akumulasi sisa utang dan bunga pinjaman sebelumnya.
“Kartunya nggak salah. Tapi dibayarnya jangan ditunda-tunda, harus diselesaikan. Karena kalau tidak disiplin, ini malah bisa jadi jebakan yang tidak selesai,” ucap Eko.
Masih dalam kesempatan yang sama, Eko turut mengatakan kalau pengeluaran masyarakat jelang akhir tahun memang cenderung meningkat. Hal itu tak lain karena pengeluaran untuk berbagai kebutuhan saat libur Natal dan Tahun Baru.
“Apalagi frekuensi kerja makin menurun, uang bisa habis untuk liburan. Belum lagi ada anak-anak yang liburan panjang,” ujar Eko.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari