tirto.id - Gelandang serang AFC Ajax Hakim Ziyech tak ingin Maroko diremehkan di Piala Dunia 2018. Pemain terbaik Maroko tahun 2016 itu mengatakan bahwa setiap tim di Rusia 2018 adalah ancaman.
"Jika Anda melihat Piala Dunia, setiap tim yang bermain harus dianggap sebagai ancaman. Jika Anda bukan pihak yang layak maka Anda tidak memenuhi syarat," katanya dikutip ESPN.
Bagi Maroko, Rusia 2018 adalah Piala Dunia kelima yang mereka ikuti. Dari empat kali perhelatan pesta bola empat tahunan tersebut, prestasi terbaik Maroko adalah babak 16 besar pada Meksiko 1986.
Di Piala Dunia 2018, Maroko berkompetisi bersama Iran serta dua jagoan Semenanjung Iberia, Spanyol dan Portugal di Grup B. Pada Jumat (15/6/2018) mendatang, wakil Afrika tersebut bakal melakoni laga perdana melawan Iran di Stadion Saint Petersburg.
"Ini adalah grup yang sulit, tetapi jika kami melihatnya melalui lensa positif, itu bisa bagus, bagus bagi kami sebagai pemain, tetapi juga bagus bagi kami sebagai tim," kata Ziyech.
Selain itu, bermain melawan sejumlah nama besar seperti Cristiano Ronaldo dan Andres Iniesta, bagi pemain terbaik AFC Ajax 2018-18 ini adalah kesempatan langka. Sehingga, momentum ini akan membuat pemain termotivasi untuk tampil lebih baik.
Dari lima laga uji coba terakhir sebelum Rusia 2018, Maroko mengemas empat kemenangan dan sekali hasil imbang. Pada pertandingan terakhir, Ziyech mencetak satu dari tiga gol yang berjarang di gawang Estonia melalui titik putih.
20 tahun lalu, Mustapha Hadji tampil impresif saat mencetak gol indah ke gawang Norwegia di Perancis 1998, kendati tim berjuluk Singa Pegunungan Atlas ini gagal melaju ke babak 16 besar.
Ziyech yang masih berusia lima tahun saat Maroko tampil di Piala Dunia 1998 tersebut, optimis memiliki peluang untuk lolos ke dari fase grup.
"Jika kita tidak percaya bahwa kita [Mesir] bisa maju, apa gunanya pergi ke turnamen?," katanya.
Editor: Ibnu Azis