tirto.id - Hak siar Olimpiade Paris 2024 di Indonesia dipegang oleh Grup Emtek. Mereka juga menaungi TV nasional untuk akses free to air (FTA) seperti SCTV hingga Moji TV. Olimpiade Paris 2024 juga bisa diakses melalui live streaming layanan over the top (OTT) di Vidio. Hingga televisi berbayar seperti Nex dan Champions TV.
Jadwal Olimpiade Paris 2024 akan bergulir pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024 waktu setempat. Olimpiade tahun ini menandai kali ke-3 Prancis atau utamanya Kota Paris ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran multievent olahraga musim panas. Dengan demikian Prancis akan bergabung bersama Inggris dan Australia, sebagai negara yang sudah 3 kali menjadi tuan rumah Olimpiade.
Olimpiade Paris 2024 terhitung sebagai edisi XXXIII (ke-33). Tahun ini Olimpiade rencananya bakal mempertandingkan 32 cabang olahraga (cabor). Jumlah tersebut termasuk cabor tambahan, seperti breaking, panjat tebing, skateboard, hingga selancar.
Olimpiade Paris 2024: Kejutan Opening Ceremony dari Kota Cahaya
Pembukaan Olimpiade alias opening ceremony menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari gelaran multi event 4 tahunan ini. Acara tersebut kerap dijadikan tuan rumah sebagai wadah untuk memukau mata dunia.
Inggris menyisipkan musik sebagai salah satu keunggulan budaya mereka ketika Olimpiade London 2012. Para legenda seperti pentolan The Beatles, Paul McCartney dengan tembang “Hey Jude” menggemakan seisi Stadion Olimpiade London pada 2012 silam.
Tak kalah apik ketika acara penutupan alias closing ceremony, tuan rumah kembali menghidupkan sosok pentolan The Beatles lain, John Lennon, yang sudah mangkat. Klip lagu “Imagine” diputar seolah John kembali hidup untuk menyampaikan pesan perdamaian.
Belum lagi musisi kenamaan lintas generasi, seperti Brian May, Liam Gallagher, hingga bintang di era lebih baru seperti Arctic Monkey sampai One Direction, yang menjadi fenomena ketika itu.
Yunani punya cara lain ketika menjadi tuan rumah. Lewat Olimpiade Athena 2004, tuan rumah kembali mengajak penonton ke masa silam, untuk mengingat bahwa kota tersebut merupakan asal Olimpiade. Suguhan budaya juga tak kalah apik, disuguhkan The City of Wisdom.
Prancis dengan Paris 2024 punya cara lebih segar. Upacara pembukaan untuk pertama kalinya bakal dihelat di luar stadion. Melansir situs Olimpiade, acara tersebut diklaim berani, orisinal, dan unik.
Tuan rumah rencananya bakal menyiapkan Sungai Seine yang membelah Kota Paris sebagai tempat berlangsungnya acara. Sekira 10.500 atlet dunia bakal diajak berkeliling menggunakan perahu.
Prancis seolah menyelaraskan tajuk kali ini “Ouvrons grand les Jeux” yang kurang lebih berarti “Acara Terbuka Lebar”. Pasalnya akses opening ceremony nanti dapat disaksikan tanpa tiket untuk sebagian besar penonton. Ini diklaim yang pertama kali terjadi.
Pengecualian hanya bagi penonton yang menyaksikan dari dermaga bawah, seperti dari Austerlitz hingga jembatan Lena, yang mesti tetap mengakses tiket. Selebihnya, penonton dari dermaga atas diperkenankan menyaksikan acara dengan bebas.
Penyelenggara rencananya juga menggelar sekira 80-an layar raksasa dan pengeras suara di area pembukaan. Atlet disebutkan bakal jadi suguhan utama dalam Olimpiade ke-3 di Kota Cahaya.
“Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Olimpiade. Upacara ini akan terbuka untuk semua orang: penduduk Paris dan wilayahnya, serta pengunjung dari seluruh Prancis dan seluruh dunia,” tulis laman resmi Olimpiade Paris 2024.
Olimpiade 2024: Berapa Medali Indonesia?
Olimpiade Paris 2024 menjadi kesempatan kontingen Indonesia untuk kembali meningkatkan prestasi. Di ajang terakhir, Olimpiade Tokyo 2020 (2021) Indonesia memetik 5 medali, dengan rincian 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Dari sisi peringkat, capaian Indonesia 3 tahun lalu terbilang menurun jika dibanding Olimpiade Rio 2016. Jumlah medali di Rio 2016 sebenarnya lebih kecil, yaitu hanya 3 keping (1 emas dan 2 perak). Pembedanya ada pada raihan perak 2016 lebih banyak jika dibanding 2020. Alhasil Indonesia saat edisi 2020 menempati ranking 55, sedangkan 2016 di urutan 46.
Menatap Paris 2024, Indonesia agaknya masih bergantung kepada perolehan medali di cabang olahraga (cabor) badminton dan angkat besi. Kedua cabor ini secara tradisi sudah jadi pendulang emas Merah Putih.
Angkat besi minimal menyumbang perunggu atau perak, terhitung sejak Olimpiade Sydney 2000 sampai Tokyo 2020. Termasuk oleh lifter gaek, Eko Yuli Irawan, yang telah jadi langganan medali sejak 2008. Kini Eko juga memastikan lolos ke Paris 2024.
Badminton tak kalah spesial. Cabor ini sejak 1992 selalu menyumbang minimal 1 emas. Catatan minus hanya ketika London 2012, kala badminton gagal menyumbang prestasi.
Badminton meloloskan 6 wakil Indonesia, termasuk peraih medali emas terakhir Apriani Rahayu. Tapi kali ini Apriyani akan berpasangan dengan Siti Fadia Silva, sedangkan 4 tahun lalu Apri masih bersama Greysia Polii.
Tidak hanya badminton dan angkat besi, harapan lain kini tersemat kepada cabor panjat tebing (sport climbing). Cabor tersebut terhitung baru, lantaran dipertandingkan pertama kali ketika Olimpiade Tokyo 2020.
Panjat tebing kali ini menandingkan kategori lebih banyak. Sedangkan 3 tahun lalu cabor tersebut hanya memiliki nomor combined. Tahun ini cabor panjat tebing mempunyai tambahan nomor speed.
Momentum bagi Merah Putih yang meloloskan 4 atlet, 2 putra dan 2 putri di nomor speed sport climbing. Itu merupakan kuota maksimal yang bisa dimiliki suatu negara. Ketika Asian Games 2022 (2023), panjat tebing menyumbang 1 dari 7 emas Indonesia, yakni lewat aksi Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Peraih emas Asian Games 2022 tersebut kini jadi salah satu atlet yang diandalkan. Desak juga jadi atlet panjat tebing pertama yang lolos ke Olimpiade Paris 2024, usai atlet asal Bali itu menjuarai Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC) 2023.
Harapan prestasi kontingen Indonesia juga bisa datang dari sektor lain. Seperti cabor menembak yang meraih 2 emas di Asian Games 2022,atau cabor lain seperti dayung, senam artistik, judo, renang, atletik, hingga panahan.
Jadwal Olimpiade Paris 2024 & Siaran TV
- Jadwal: 26 Juli - 11 Agustus 2024
- Pemegang hak siar: Emtek Group
- Televisi (FTA): SCTV & Moji TV
- Streaming (OTT): Vidio
- TV berbayar: Nex & Champions TV
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Oryza Aditama