Menuju konten utama

Hadi Tjahjanto Enggan Komentar soal Pencalonan sebagai Panglima TNI

Mengenai kesiapannya mengemban amanah sebagai Panglima TNI, Hadi Tjahjanto hanya mengatakan, "Mohon doanya."

Hadi Tjahjanto Enggan Komentar soal Pencalonan sebagai Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) didampingi Pejabat baru KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Pejabat lama Marsekal TNI Agus Supriatna (kanan). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan surat ke DPR terkait pengajuan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Namun, pria yang kini menjabat Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini enggan berkomentar banyak terkait pencalonannya.

"Nanti saja ya, tak dongengi panjang," kata Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12/2017).

Ia meminta wartawan yang bertanya mengenai masalah itu untuk mengacu pada keterangan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. "Kan sudah dijelaskan Pak Pratikno," kata Hadi, yang tampak enggan berlama-lama menjawab pertanyaan wartawan.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai kesiapannya mengemban amanah sebagai Panglima TNI, Hadi hanya mengatakan, "Mohon doanya."

Beberapa pihak menilai Hadi, yang pernah menjadi Sekretaris Militer Kepresidenan, cocok menjadi Panglima TNI. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun demikian.

"Pak Hadi cocok untuk menjadi Panglima TNI dalam tahun politik, itu harus sama-sama kita yakini, Presiden yang pakai kok," kata Gatot Nurmantyo.

Tahun politik" yang dimaksud berkaitan dengan Pilkada serentak tahun depan di ratusan wilayah di Indonesia, serta Pemilihan Presiden setahun kemudian. Menurut Gatot, Hadi mampu mengantisipasi potensi ancaman yang mungkin muncul, sebagaimana yang dia lakukan dalam Pilkada DKI kemarin.

"Kita melihat bagaimana Pilkada DKI begitu keras, tensinya tinggi, mengerahkan pasukan begitu banyak. Yang menentukan kepala daerah ini juga modal untuk Pileg dan Pilpres. [Jadi] agak keras. Ini yang perlu diantisipasi betul," kata dia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Panglima TNI harus pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. Gatot menilai Hadi juga tepat jadi penggantinya karena hitung-hitungan masa pensiun di antara tiga kepala staf (KSAD, KSAU, KSAL).

"KSAL bulan Mei pensiun. Kalau jadi Panglima TNI cuma sebentar. KSAD Januari 2019 pensiun. KSAU sampai 2020 sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar," katanya.

Gatot mengatakan sudah berkomunikasi dengan Hadi setelah surat presiden yang menunjuk nama panglima baru dikirim ke DPR, Senin kemarin.

Jokowi, menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo, memilih Hadi Tjahjanto atas alasan kecakapan. "Hadi," kata Johan Budi, "dianggap mampu dan cakap serta memenuhi syarat menjadi Panglima TNI."

Baca juga artikel terkait PERGANTIAN PANGLIMA TNI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari