Menuju konten utama

Habibie Meninggal, Cak Imin: Indonesia Kehilangan Sosok Genius

Muhaimin mengatakan, Indonesia kehilangan sosok anak bangsa yang genius, sosok pemimpin yang mengayomi

Habibie Meninggal, Cak Imin: Indonesia Kehilangan Sosok Genius
Presiden ketiga RI BJ Habibie dalam video yang diunggah lembaga The Habibie Center melalui youtube. (ANTARA/Rangga Pandu)

tirto.id - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Menurut pria yang kini akrab dipanggil Gus Ami ini, Indonesia kehilangan tokoh pemimpin yang mengayomi publik.

"Kita sangat kehilangan sosok anak bangsa yang genius, sosok pemimpin yang mengayomi," ujar Muhaimin yang akrab disapa Gus Ami dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (11/9/2019).

Meski telah wafat, Gus Ami menilai seluruh anak bangsa harus menjadikan BJ Habibie sebagai teladan dan contoh bagaimana harus berprilaku, serta selalu tekun dalam menuntut ilmu. Menurut pria yang juga Wakil Ketua MPR ini, BJ Habibie tetap memegang adat istiadat, tradisi, dan etika budaya Indonesia walaupun lama tinggal di Jerman. Habibie sangat peduli terhadap nama baik bangsa Indonesia di mata dunia.

"Kepribadian, kesederhanaan, dan kegeniusan Almarhum BJ Habibie ini harus dijadikan teladan bagi anak-anak bangsa, khususnya bagi para muda di era milienial ini. Bj Habibie adalah penyayang keluarga," tegas Gus Ami.

Pria yang juga dikenal dengan panggilan Cak Imin ini pun mengajak seluruh kader PKB untuk mendoakan Habibie. Ia pun berharap seluruh amalan Habibie dapat diterima Allah SWT.

"Saya minta semua kader PKB untuk berkirim doa dan surat Alfatihah, khususon ila BJ Habibie. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Alloh SWT...Amiin," jelas Gus Ami penuh duka.

Presiden ketiga Indonesia, B.J. Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18.05. Kabar meninggalnya Habibie tersebut dikonfirmasi oleh putra Habibie, Thareq Kemal Habibie.

“Innalillahi wa inna ilaihirojiun. Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua dan memakan usia. Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi, maka tadi jam 18 lebih lima, jantungnya dengan sendiri menyerah,” kata Thareq di RSPAD, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2019) malam.

BJ Habibie meninggal dalam perawatan RSPAD Gatot Soebroto. Pria ini menghembuskan nafas terakhir pada umur 83 tahun setelah dirawat secara intensif di RS tersebut sejak Minggu, 8 September 2019. Selama masa perawatan, sejumlah tokoh sempat menjenguk Habibie, seperti Presiden Jokowi, Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, serta Quaraish Shihab.

Rencananya Habibie akan dibawa ke rumah duka di Blok L15/7, Jl. Patra Kuningan XIII Blok L15/7 No.5 Jakarta Selatan. Kemudian, Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kamis (12/9/2019).

Baca juga artikel terkait BJ HABIBIE atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz