tirto.id - Gunung Merapi meletus lagi pada Jumat malam, 27 Maret 2020. Erupsi Gunung Merapi tersebut merupakan yang kedua pada hari ini.
Letusan Merapi pada Jumat malam terjadi sekitar pukul 21.46 WIB. Erupsi Merapi kali ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 180 detik.
Erupsi Gunung Merapi tersebut memicu keluarnya kolom abu setinggi 1000 meter (1 km) dari atas puncak.
Kolom abu hasil letusan Merapi pada Jumat malam dilaporkan teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan bergerak condong ke arah barat.
Kejadian erupsi Merapi pada malam ini dilaporkan oleh akun twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan laman Magma Indonesia.
Sebelumnya, pada Jumat pagi, sekitar pukul 10.56 WIB, gunung berapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut telah meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 5000 meter (5 km) dari atas puncak. Letusan Merapi pada Jumat pagi terpantau memicu hujan abu di kawasan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Baca juga:Gunung Merapi Meletus, Tinggi Kolom 5.000 Meter dari Puncak
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan bahwa berdasarkan data observasi letusan Merapi pada Jumat pagi didominasi oleh gas vulkanik.
"Letusan tidak didahului prekursor yang jelas. Seismisitas pada tanggal 26 Maret 2020 terdiri dari gempa MP 2 kali dan RF 1 kali. Demikian juga deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," kata Hanik melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, pada Jumat siang.
"Data observasi ini menunjukkan bahwa menjelang letusan tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik," tambah dia.
Menurut Hanik, letusan Gunung Merapi yang didominasi dengan gas vulkanik masih dapat terus terjadi. Hal ini merupakan indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung hingga saat ini.
Hanik juga mengatakan bahwa bahaya dari letusan Merapi saat ini di antaranya adalah awanpanas serta lontaran material vulkanik.
"Ancaman bahaya letusan ini berupa awanpanas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang lebih 3 kilometer, berdasarkan volume kubah yang sebesar 291.000 m3 sesuai data drone 19 Februari 2020," ujar Hanik.
Hanik mengimbau masyarakat tetap tenang dan tak perlu panik berlebih dengan kondisi Gunung Merapi saat ini. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas di wilayah bahaya, yakni radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Letusan Merapi hari ini menggenapi jumlah erupsi gunung berapi tersebut pada tahun 2020, yakni menjadi menjadi empat kali. Hingga Jumat malam, status Gunung Merapi masih Waspada (Level II).
Editor: Agung DH