Menuju konten utama

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Masyarakat Dilarang Mendaki

Gunung Marapi yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu meluncurkan kolom abu dengan ketinggian 500 meter di atas puncak.

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Masyarakat Dilarang Mendaki
Sejumlah pendaki mendirikan tenda dome di ketinggian 1100 di atas permukaan laut (DPL) di Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (31/12). Menurut data dari pos penjagaan pendakian Gunung Marapi sampai Sabtu (31/12) sore, masyarakat yang mendaki gunung sebanyak 5000 orang untuk menyambut pergantian tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc/16.

tirto.id - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada Rabu (11/1/2023) pukul 09.41 WIB.

Gunung yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu meluncurkan kolom abu dengan ketinggian 500 meter di atas puncak.

"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 3.391 meter di atas permukaan laut," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid melalui keterangan tertulis, Rabu.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.2 mm dan durasi kurang lebih 31 detik.

"Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada," ucapnya.

Atas kondisi tersebut, Badan Geologi mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Marapi pada radius tiga kilometer.

"Masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi," ujarnya.

Selain Gunung Marapi, PVMBG juga melaporkan Gunung Kerinci mengalami erupsi pada Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 05.46 WIB. Gunung api yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat itu mengeluarkan kolom abu dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas puncak.

Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci mengimbau masyarakat yang berada di daerah Pelompek, Kerinci hingga Kubang Gajah, Solok Selatan untuk mewaspadai dampak abu vulkanis.

"Jika dilihat arah kolom abu cenderung ke ke arah timur laut dan timur," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci, Irwan Syafwan dikutip dari Antara, Rabu.

Erupsi Gunung Kerinci terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini ± 8 menit 20 detik. Irwan menambahkan pada seismik terekam tremor menerus.

Gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu saat ini berstatus Level II atau Waspada.

Irwan mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III).

Dia juga meminta jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci untuk dihindari. Gunung Kerinci sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MARAPI MELETUS atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan