Menuju konten utama

Gunung Agung Alami Tremor 24 Menit Masuk Fase Erupsi Magmatis

PVMBG menyebutkan, hingga saat ini kondisi Gunung Agung sangat kritis dan sudah masuk fase erupsi magmatis.

Gunung Agung Alami Tremor 24 Menit Masuk Fase Erupsi Magmatis
Asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

tirto.id - Gunung Agung kembali mengalami tremor dengan amplitudo 23 mm, menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Kondisi ini menunjukkan aktivitas vulkanik gunung api tersebut masih tinggi dan fluktuatif serta letusan masih berpotensi terjadi setiap saat.

"Hingga saat ini kondisi Gunung Agung sangat kritis dan sudah masuk fase erupsi magmatis," kata Kepala PVMBG Kasbani di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Kamis (30/11/2017), seperti dilansir Antara.

Berdasarkan pengamatan PVMBG, aktivitas tremor Gunung Agung terjadi terus menerus (overscale) selama 24 menit.

"Kami mencatat hari ini Gunung Agung kembali tremor overscale antara pukul 07.55 WITA hingga pukul 08.19 WITA dan kemudian menurun kembali akibat adanya pergerakan magma di dalam kawah," jelas Kasbani.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana menambahkan gempa tremor overscale pagi ini lebih singkat dibandingkan pada Rabu (29/11/2017). Getaran yang dialami Gunung Agung membuat abu terus keluar.

"Untuk saat ini rekomendasi kami adalah agar tidak ada masyarakat yang ada di radius bahaya delapan kilometer dengan perluasan sektoral masih sepuluh kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya," kata dia.

Ia mengimbau warga yang berada di luar zona bahaya itu menyiapkan masker guna menghindari paparan abu vulkanis, yang bisa menimbulkan gangguan pernafasan, iritasi kulit dan gangguan penglihatan.

Data-data satelit, lanjut Devy, menunjukkan pertumbuhan lava di dalam kawah Gunung Agung dan potensi erupsi setelah letusan pembuka mulai Selasa (21/11/2017) terus terjadi. Ia menyatakan belum dapat memperkirakan apakah letusan susulan akan besar.

"Potensi erupsi Gunung Agung masih besar dan kami terus mengikuti perkembangan data seperti apa dan melakukan assesmentseperti apa maupun mengestimasi kira-kira seluas apa ancaman bahayanya," kata dia.

Saat ini, kata Devy, jalur magma sudah terbuka hingga permukaan kawah Gunung Agung sehingga gempa-gempa dengan kekuatan di bawah 10 Skala Richter sudah bisa mengakibatkan erupsi.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG TERKINI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari