Menuju konten utama

Guatemala Ikuti Langkah AS Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem

Presiden Guatemala Jimmy Morales memastikan negaranya akan mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) memindahkan kantor Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Guatemala Ikuti Langkah AS Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem
Hasil pemungutan suara, yakni soal Resolusi penolakan atas deklarasi Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibukota Israel, dipajang di lantai Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) FOTO/Istimewa. FOTO/AFP.

tirto.id - Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan bahwa negaranya akan memindahkan kedutaan besarnya (Kedubes) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan Morales ini menjadikan dirinya sebagai kepala negara pertama yang mengikuti jejak Presiden Donald Trump yang sudah memutuskan memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem.

Sebagaimana Trump, Morales juga belum mengungkapkan waktu pasti pemindahaan kantor Kedubes Guatemala dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tapi, keputusan Guatemala itu mengonfirmasi pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepekan lalu, sebagaimana dikutip CNN, bahwa ada sejumlah negara selain AS yang juga berencana memindahkan kantor Kedubesnya ke Yerusalem.

Presiden Morales telah mengonfirmasi rencana negaranya memindahkan Kedubes ke Yerusalem melalui pernyataan di akun facebook resminya pada Minggu (24/12/2017) waktu Guatemala.

Negara Amerika Tengah ini merupakan salah satu dari sembilan penolak Resolusi PBB yang mendesak AS menarik keputusannya soal pengakuan sepihak bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Penolakan Guatemala itu muncul pada saat pemungutan suara di sidang Majelis Umum PBB pada 21 Desember 2017, waktu New York, AS.

Hasil pemungutan suara itu ialah sebanyak 128 negara mendukung resolusi PBB tersebut. Di antara negara yang mendukung resolusi itu ada Indonesia dan empat negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Cina, Prancis, Rusia dan Inggris. Sedangkan 35 negara lain memilih abstain.

Sembilan negara lain menolak resolusi itu. Kesembilan negara itu ialah, AS, Israel, Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo.

Sehari sebelum pemungutan suara itu, Trump sempat mengancam akan memutus bantuan keuangan bagi negara-negara yang menentang keputusan AS soal Yerusalem, demikian seperti dilansir BBC.

Sementara mengenai rencana pemindahan kantor kedubes negaranya ke Yerusalem, Morales menyatakan, “Hari ini saya berbicara dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Kami membahas hubungan negara kami yang sangat baik, yang sudah ada sejak Guatemala mendukung pembentukan negara Israel.”

Di akun facebooknya, Morales juga menyatakan, “Salah satu topik pembicaraan kami yang paling penting ialah soal pemindahan Kedubes Guatemala ke Yerusalem.”

Dalam pernyataannya itu, Morales mengaku telah memerintahkan Duta Besar Guatemala untuk Israel segera mempersiapkan rencana pemindahan kantor Kedubes negara tersebut ke Yerusalem.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon segera menyambut baik keputusan Guatemala tersebut. Di akun twitternya, Nahshon menilai langkah Morales tersebut adalah "keputusan penting", demikian dikutip Al-Jazeera.

Baca juga artikel terkait YERUSALEM atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom