Menuju konten utama

Grab Investasikan 700 Juta Dolar AS di Indonesia

Grab mengumumkan akan berinvestasi senilai 700 juta dolar AS untuk merealisasikan proyek “Grab 4 Indonesia” dalam empat tahun ke depan.

Grab Investasikan 700 Juta Dolar AS di Indonesia
Seorang pengemudi ojek online "Grab Bike" mengenakan seragam baru berwarna emas saat akan menjemput penumpang di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (30/11/2016). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Perusahaan layanan pemesanan kendaraan online, Grab mengumumkan akan berinvestasi senilai 700 juta dolar AS untuk merealisasikan proyek “Grab 4 Indonesia” yang ditargetkan berjalan sampai 2020. Peresmian proyek ini berlangsung di Grand Hyatt, Plaza Indonesia Jakarta pada Kamis (2/2/2017).

CEO Grab, Anthony Tan mengatakan perusahaanya berharap investasi ini bisa berdampak signifikan bagi Indonesia di masa mendatang, terutama sekali karena bisa mendorong transisi sektor bisnis nasional ke perekonomian digital.

“Proyek Grab 4 Indonesia merupakan bagian dari komitmen serius kami untuk mendorong kemajuan ekonomi Asia Tenggara dan kami melihat ada peluang besar untuk mengembangkan infrastruktur serta ekosistem digital di Indonesia,” kata Anthony sebagaimana dilansir oleh PR Newswire.

Rencana investasi selama empat tahun ke depan menerima sambutan positif Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia karena bisa mendukung target Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Kepala BKPM, Thomas Lembong berpendapat realisasi proyek “Grab 4 Indonesia” merupakan bukti adanya iklim bisnis yang kondusif di Indonesia. Dia berharap investasi Grab itu akan memperluas lapangan kerja di indonesia sekaligus menaikkan level daya saing nasional.

Proyek “Grab 4 Indonesia” meliputi tiga hal utama. Ketiganya yakni pembangunan R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi di Indonesia, invetasi untuk kepentingan sosial yang berfokus ke peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, dan memperluas akses pembayaran mobile serta kesempatan pembiayaan di Indonesia.

Rencana ini akan semakin mendorong pertumbuhan pesat bisnis Grab di Indonesia selama ini, yang berkembang lewat platform GrabCar dan GrabBike. Kedua lini bisnis Grab itu tumbuh lebih dari 600 persen pada tahun 2016.

Pertumbuhan terjadi seiring dengan keberhasilan Grab memperluas layanannya ke sejumlah kota hingga kini meliputi Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya. Grab juga mencatat sepertiga pengguna layanannya memakai lebih dari satu platform miliknya.

Grab juga mengklaim para mitra pengemudinya memperoleh pendapatan sebesar 40-70 persen lebih tinggi per jamnya dibandingkan rata-rata pengemudi transportasi atau kurir di Indonesia lainnya.

Perusahaan ini mencatat para pengemudi mitranya di Indonesia telah meraup pendapatan lebih dari $260 Juta.

Direktur Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata optimistis realisasi proyek “Grab 4 Indonesia” memiliki dampak panjang terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Perusahaannya, kata Ridzki, akan melatih banyak teknisi dan berinvestasi di sektor teknopreneurship sehingga bisa memperbanyak pencetakan peluang-peluang bisnis baru.

Sebagai catatan, di kolam bisnis transportasi berbasis aplikasi, Grab tak sendiri di Indonesia. Firma asal Amerika Serikat, Uber dan perusahaan nasional, Go-Jek merupakan pesaing berat bagi perusahaan tersebut.

Tak heran, Grab segera menyerap modal tambahan 750 juta dolar AS pada September 2016 lalu atau hanya sebulan setelah Go-Jek menerima suntikan dana 550 juta dolar AS dari investor Kohler Kravis Roberts & Co LP (KKR) dan Warbug Pincus.

Baca juga artikel terkait GRAB atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Bisnis
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom