Menuju konten utama

GP Ansor dan Banser Tegaskan Tak Takut Ancaman ISIS

Ansor–Banser tetap konsisten menolak faham khilafah islamiyah/daulah islamiyah. Bagi Ansor – Banser, NKRI dan Pancasila sudah final.

GP Ansor dan Banser Tegaskan Tak Takut Ancaman ISIS
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Pada Selasa (4/7/2017) pagi sekitar pukul 05.30 WIB, petugas Polsek Kebayoran Lama menemukan atribut menyerupai lambang ISIS di pagar depan markas polsek tersebut.

"Saya dapat informasi seperti itu (pemasangan atribut ISIS)," kata Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Alam Nur saat dikonfirmasi di Jakarta.

Menyusul pemasangan atribut berlambang ISIS subuh tadi, Komandan Densus 99 Banser–Ansor, Nurruzaman, menyatakan tidak takut terhadap ancaman yang mengatasnamakan ISIS kepada pihaknya.

“Ansor dan Banser tidak takut terhadap ancaman tersebut. Tidak ada satu pun yang perlu ditakutkan karena kita berada di jalan yang benar. Namun begitu, kami tetap waspada. Ansor akan berkordinasi dengan aparat kepolisian dan kami mendukung langkah aparat kepolisian dalam menindak pelaku teror,” tandas Nurruzaman sebagaimana dikutip dari siaran pers pengurus pusat GP Ansor yang diterima Tirto, Selasa (4/7/2017).

Menurut Nurruzaman, Ansor–Banser tetap konsisten menolak paham khilafah islamiyah/daulah islamiyah. Bagi Ansor–Banser, NKRI dan Pancasila sudah final dan idak perlu diperdebatkan lagi.

“Sekali lagi kami sampaikan, Ansor–Banser tidak takut dengan ancaman tersebut. Bagi Ansor ini adalah risiko perjuangan mempertahankan NKRI. Bagi kami, apabila kami mati dalam mempertahankan NKRI, maka kami mati dalam keadaan syahid,” tegas Nurruzaman, yang juga dikenal sebagai pengamat terorisme ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petugas Polsek Kebayoran Lama menemukan atribut berupa bendera bertuliskan "La ilahailallaah" yang terpasang di pagar depan markas polsek itu pagi tadi

Petugas kepolisian sempat mendengar sepeda motor berhenti di depan Polsek Kebayoran Lama namun pengemudi motor itu meninggalkan lokasi saat didekati petugas. Selain bendera, polisi juga menyita barang bukti sehelai kertas yang berisi teror terhadap Polri, TNI dan instansi lainnya.

Nuruzzaman mengungkapkan bahwa Ansor–Banser dijadikan target selain TNI, polisi, densus karena Ansor dan Banser-lah yang sampai saat ini konsisten menjaga NKRI dan Pancasila. Bagi ISIS, ia menerangkan, pihak yang menolak khilafah islamiyah/daulah islamiyah adalah murtad maka wajib diperangi.

Karena Ansor–Banser menolak khilafah, menurutnya, sikap itu dianggap murtad sehingga hukumnya wajib diperangi. Namun, Nurruzaman mempertanyakan ancaman yang ditujukan kepada pihaknya. Sebab, sebenarnya siapa pun yang menolak khilafah islamiyah/daulah islamiyah adalah murtad menurut ISIS.

“Yang menolak khilafah adalah mayoritas masyarakat Indonesia, jadi mayoritas penduduk Indonesia murtad, kafir, dong. Bagaimana bisa begitu,” katanya menegaskan.

Sebab itu, berdasarkan dugaan Ansor, apa yang terjadi di Polsek Kebayoran Lama bukan tindakan yang dilakukan ISIS, tapi kelompok lain yang sengaja mencari momentum untuk menyerang polisi.

“Apa yang terjadi ini bukan cara-cara ISIS, kalau ISIS saya menduga Polseknya sudah diserang. Mungkin saja simpatisan ISIS atau juga bisa kelompok lain yang sengaja memperkeruh keadaan setelah akhir-akhir ini terjadi penyerangan kepada aparat kepolisian,” tutup Nurruzaman.

Sementara itu, hingga saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan menganalisis kamera tersembunyi yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Petugas Polda Metro Jaya juga tengah memburu pelaku yang memasang atribut serupa lambang ISIS itu.

"Tentu ini bagian dari kepolisian mengungkap sebenarnya siapa yang memasang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Selasa.

Dia telah menerima informasi dari Polsek Kebayoran Lama yang mendengar suara sepeda motor mencurigakan berhenti di depan markas polsek usai salat subuh pada Selasa pagi (4/7/2017).

Polisi mencoba mendekati namun pengemudi sepeda motor bergegas meninggalkan lokasi dan ditemukan serupa bendera ISIS. Polisi tengah mengidentifikasi orang-orang yang terlibat.

Saat ini, polisi memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi termasuk anggota kepolisian yang pertama menemukan atribut dan kertas berisi ancaman itu.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari