tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto melepas 10 bus yang berisi ratusan pemudik yang pulang ke sejumlah kota dalam rangka libur Lebaran. 10 bus yang dilepas pada hari ini merupakan tahap pertama dalam program mudik gratis Golkar.
Airlangga mengatakan budaya Lebaran adalah tradisi yang baik, di mana idiom-idiom Islam diterjemahkan secara kreatif dan cerdas. Ia menyebut silaturahmi dan halalbihalal diisi dengan saling memaafkan.
"Baik antara orang tua, suami-istri, teman, tetanga atasan, dan bawahan, mitra bisnis. Antara petani, murid, guru, nelayan termasuk antara politisi, sehingga terjadi hubungan yang harmonis dan asosiatif dalam kelompok-kelompok masyarakat," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023).
Airlangga mengatakan mudik bareng merupakan tradisi yang dibangun oleh partai Golkar. Ia mengakui saat ini situasinya berbeda, sebab Indonesia sudah bebas dari pandemi COVID-19.
"Namun kita tetap harus jaga, karena COVID-19 tidak hilang," ucap Airlangga.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Mudik Partai Golkar, Ridwan Bae mengatakan pemudik kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, mereka pulang jauh sebelum libur guna menghindari kemacetan panjang.
"Rupanya sebagian masyarakat kita sudah pulang duluan dalam rangka mengantisipasi kemacetan," kata Ridwan.
Ridwan menyebut program mudik gratis itu digelar oleh Golkar setiap tahun. Menurutnya, hal itu merupakan titah Airlangga Hartarto guna meringankan beban masyarakat Indonesia.
"Ada dua tahap, tahap pertama, dengan 10 unit mobil, jumlah penumpang 400 orang kemudian untuk tanggal 19 nanti juga kita akan melakukan hal yang sama pada saat sudah menghampiri waktu pelaksanaan hari-H Idul Fitri," ungkap Ridwan.
Selain itu, Golkar juga memberikan paket sembako kepada kepada pemudik, baju kaos, dan uang saku Rp 200 ribu.
"Paket sembako kurang lebih hanya Rp 150 ribu per satu paket, kedua memberikan baju kaos perjalanan, biskuit, air minum, uang saku Rp 200 ribu," pungkas Ridwan Bae.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fahreza Rizky