Menuju konten utama

Giselle aespa Minta Maaf atas Kasus Rasisme dan Apa Itu N-Word?

Apa itu N-Word yang menjadi masalah rasisme Giselle AESPA?

Giselle aespa Minta Maaf atas Kasus Rasisme dan Apa Itu N-Word?
Giselle æspa. twitter/ @aespa_official

tirto.id - Giselle aespa meminta maaf karena mengucapkan cercaan rasial dengan memperlihatkan dirinya menyinkronkan bibir dengan kata-kata rasisme “N-word”.

Permintaan maaf Giselle ini diposting di Twitter resmi aespa pada Senin (25/11/2021).

"Saya ingin meminta maaf karena mengucapkan kata yang salah dari lirik lagu yang diputar di tempat. Saya tidak berniat melakukannya dengan tujuan apa pun dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favorit saya diputar. Saya dengan tulus meminta maaf. Saya akan terus belajar dan lebih sadar akan tindakan saya," tulis Giselle aespa meminta maaf.

Sebelumnya, dua hari yang lalu, aespa mengunggah video di balik layar pemotretan jaket untuk lagu terbaru mereka “Savage.”

Fans yang menonton video tersebut memperhatikan bahwa saat Giselle mengucapkan lirik "Love Galore" SZA yang diputar di latar belakang, dia juga mengucapkan N-word yang merupakan bagian dari lagu tersebut.

Karena kontroversi ini, SM Entertainment menghapus video itu setelah beberapa saat.

Pada bagian lirik di mana N-word digunakan, penggemar memperhatikan bahwa Giselle tidak berhenti menyinkronkan lagu tersebut dan bahkan mencondongkan tubuh ke depan saat mengucapkan kata-kata tersebut.

Apa Itu N-Word yang Jadi Masalah Rasisme Giselle AESPA?

N-word di sini mengacu pada kata Nigger atau nigga yang merupakan istilah berkonotasi negatif. Kata ini adalah salah satu istilah rasis karena mengandung konteks penghinaan kaitannya dalam mendeskripsikan orang Afrika-Amerika atau Orang kulit hitam.

Penggunaan istilah Nigger/N-word di Amerika Serikat dirasakan sebagai istilah yang sangat rasis dan dapat menimbulkan kebencian bagi orang yang mendengarnya (orang yang dituju).

Kata itu berasal dari abad ke-18 sebagai adaptasi dari kata Spanyol negro, keturunan dari kata sifat Latin niger, yang berarti "hitam". Seiring waktu, kata-kata itu menjadi konotasi yang menghina.

Kemudian, pada pertengahan abad ke-20, khususnya di Amerika Serikat, penggunaan N-word oleh siap pun selain orang kulit hitam secara umum dilihat sebagai penghinaan rasis.

Respons Fans Aespa terhadap Isu Rasisme Giselle

Video tersebut dengan cepat menyebar dan memperoleh lebih dari 1,5 juta penayangan, menyebabkan penggemar menyuarakan pendapat mereka tentang mengapa klip itu begitu mengecewakan.

Seorang penggemar aespa merasa kecewa terhadap Giselle sebagai penutur bahasa Inggris dan berusaha mendidik sang idola tentang mengapa tindakannya sangat menyakiti penggemar, terutama mereka yang keturunan kulit hitam.

Baca juga artikel terkait AESPA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Musik
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya