tirto.id - Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto selalu meresahkan. Hal itu merespons pernyataan Hasto yang menuding Gibran sering berbohong ke PDIP.
“Ya Pak Hasto tone bahasanya selalu begitu. Meresahkan,” ungkap Gibran, Jumat (19/4/2024).
Gibran juga menanggapi sikap Hasto yang menyangsikan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa terwujud.
“Ya kalau saya selalu berpikir positif. Sekali lagi yang namanya silaturahmi itu hal yang baik,” sambung Gibran.
Berbeda dengan Gibran, Hasto dinilai akan mempunyai pandangan yang berbeda jika ditanya hal yang sama.
“Kalau saya selalu berpikir positif. Kalau teman-teman media tanya ke Pak Hasto ya pasti tone-nya negatif terus,” jelasnya.
Saat ini, kata Walikota Solo itu, sudah tidak ada gunanya merawat permusuhan terkait kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Kontestasi kompetisi sudah selesai. Waktunya bermaaf-maafan, bergandengan tangan, untuk memajukan Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gibran berpendapat, belum bertemunya Jokowi dan Megawati lantaran terkendala masalah kesibukan.
“Kalau saya berpikir positif. Mungkin beliau sedang sibuk. Ya nanti diatur lagi waktunya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menuding Presiden Joko Widodo, lebih asyik dengan urusan pribadinya di tengah gejolak serangan rudal Iran ke Israel. Dia menuturkan di tengah serangan Iran yang membuat ekonomi dunia terutama Indonesia kian terpuruk, Jokowi justru bermain dengan cucunya.
Hasto juga menuding, Jokowi di saat bersamaan sedang mempertontonkan ke hadapan publik soal polemik bansos yang saat ini sedang diperdebatkan di Mahkamah Konstitusi karena dianggap menjadi bagian dari kecurangan Pemilu.
"Bukannya melakukan mitigasi, Presiden Jokowi ketika menghadapi Idulfitri lebih asyik membagi sembako di depan Istana Negara sepertinya secara sengaja ‘menantang’ berbagai dalil bansos yang sedang diperdebatkan di MK," kata Hasto di Gedung MK, Selasa (16/4/2024).
Hasto juga mengecam tindakan Jokowi yang dianggap tidak peka dengan dunia luar yang saat ini sedang caos hingga muncul isu kemunculan perang dunia ketiga akibat serangan rudal Iran ke Israel.
“Ketika dunia pusing akibat ketegangan di Timur Tengah, yang berujung serangan balasan Iran terhadap Israel, Presiden Jokowi lebih asyik melanjutkan abuse of power-nya yang dipicu oleh nepotisme yang ditampilkan semakin terbuka," kata Hasto.
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Anggun P Situmorang