tirto.id - Wakil Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, mengatakan bahwa Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tak akan menghadiri rapat pleno penetapan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, pada Minggu (30/6/2017) besok.
"Tidak hadir, kemungkinan keduanya enggak hadir, yang sudah confirm Pak Prabowo, tapi kemungkinan keduanya enggak hadir," kata Hendarsam usai menghadiri acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019).
Prabowo dan Sandiaga, lanjut Hendarsam, sudah memiliki agenda masing-masing dan tak bisa dibatalkan. Lagipula, imbuhnya, rapat peno nanti tak diwajibkan bagi kedua pasangan calon untuk hadir.
"Ini [acara] penting, tapi tidak diwajibkan bagi Pak Prabowo untuk datang karena secara hukum bukan wajib," tutur Hendarsam.
Hendarsam menambahkan, belum tertutup kemungkinan Prabowo justru bakal hadir di pelantikan Jokowi-Ma'ruf pada Oktober 2019 mendatang, "Bisa saja Pak Prabowo hadir dalam pelantikan nanti, itu lebih sakral, dan memberikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi-Ma'ruf."
Sebelumnya, KPU berharap kehadiran dua pasangan capres-cawapres Pilpres 2019 dalam acara penetapan pada Minggu (30/6/2019). KPU akan mengirimkan undangan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno serta Jokowi dan Ma’ruf Amin.
"Iya tak wajib hadir, tapi kami tentu berharap hadir," ujar Ketua KPU, Arief Budiman, di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Menurut Arief, kehadiran Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga bisa menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan proses demokrasi di Indonesia,"Ini saat di mana pasangan capres-cawapres ditetapkan secara resmi oleh KPU setelah seluruh proses tahapan selesai.”
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Iswara N Raditya