tirto.id - Partai Gerindra mengklaim telah mendapatkan cukup dukungan dari partai politik untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019.
"Kami sudah mendapatkan kepastian dari partai politik yang bisa memenuhi target minimal 112 kursi, sehingga merasa haqqul yakin bahwa Pak Prabowo bisa menjadi calon presiden di tahun 2019," kata Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
Gerindra sekarang memiliki 73 kursi di DPR, sehingga butuh 39 kursi lagi untuk memenuhi ambang batas presiden sebesar 20 persen atau setara 112 kursi parlemen.
Parpol lain yang belum menentukan dukungan dan mampu memenuhi kebutuhan kursi Gerindra adalah PKS dengan 40 kursi. Namun, saat disinggung mengenai itu, Muzani enggan mengiyakan.
Saat ini, kata Muzani, Gerindra sedang mencari waktu yang tepat untuk melakukan deklarasi Prabowo sebagai capres. Karena, menurutnya, jadwal deklarasi yang semula telah diagendakan mesti berbenturan dengan hari besar keagamaan.
"Kalau tiap hari kami menyebut akhir Maret, tapi ternyata di Maret itu ada Jumat Paskah jadi akan diundur April awal atau pertengahan kira-kira seperti itu," kata Muzani.
Ketua Fraksi Gerindra di DPR ini menyatakan terdapat rencana mendeklarasikan Prabowo sekaligus dengan cawapres pendampingnya. Namun jika belum memungkinkan menurutnya deklarasi cawapres akan dilakukan setelah terjadi kesepakatan dengan partai koalisi.
Perihal soso cawapres pendamping Prabowo, Muzani menyatakan Gerindra sedang melakukan kajian terhadap 15 nama dari unsur parpol dan non parpol yang masih dirahasiakan.
"Dari militer ada. Tokoh islam ada. Ada perempuan, satu atau dua lupa saya. Ekonom ada. Pengusaha ada," kata Muzani.
Prabowo dalam sejumlah hasil survei elektabilitas lembaga survei politik menjadi sosok yang memiliki angka elektabilitas terbesar kedua sebagai capres setelah Jokowi.
Survei Populi Centre pada Februari lalu menyatakan Prabowo mendapatkan angka elektabilitas sebesar 15,4 persen, sementara Jokowi sebesar 52,8 persen.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora