tirto.id - Fenomena Gerhana Matahari Cincin dan Fase Bulan Baru akan terjadi di Indonesia pada 21 Juni 2020, menurut catatan Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa-LAPAN).
Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.
Fenomena Fase Bulan Baru
Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada 13.42 WIB. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang. Sebab, tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.
Fenomena Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Fenomena ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana cincin.
Jalur gerhana akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan Cina Selatan sebelum berakhir di Samudera Pasifik. Gerhana sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Fenomena alam ini dapat diamati di Indonesia yaitu di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Litman, durasi fenomena gerhana matahari cincin yang teramati di Bengkulu hanya sekitar 0,55 jam.
"Fenomena GMC ini mulai teramati sekitar pukul 14.29 WIB, sedangkan puncak GMC terjadi pada pukul 14.59 WIB dan berakhir pada pukul 15.21 WIB," kata Litman di Bengkulu, Rabu (17/6/2020).
Daftar delapan kabupaten dan kota di Bengkulu di mana gerhana matahari cincin bisa diamati yaitu:
1. Kota Bengkulu
2. Kabupaten Lebong
3. Kabupaten Rejang Lebong
4. Kabupaten Kepahiang
5. Kabupaten Mukomuko
6. Kabupaten Bengkulu Utara
7. Kabupaten Bengkulu Tengah
8. Kabupaten Seluma
"GMC ini tidak teramati di dua kabupaten yakni Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur," kata Litman.
Litman menyebut gerhana yang teramati dari Bengkulu berupa gerhana matahari sebagian dan tidak penuh seperti di daerah lain. GMC itu dengan magnitudo antara 0,002 di Kecamatan Tais, Kabupaten Seluma, hingga 0,030 di Kabupaten Mukomuko.
Di Kota Bengkulu, durasi fenomena GMC ini dapat diamati sekitar 23 menit, sedangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah dengan durasi gerhana 26 menit, 12,6 detik.
Selanjutnya di Kabupaten Rejang Lebong dengan durasi 38 menit, 29,7 detik, Kabupaten Kepahiang dengan durasi 34 menit, 3,3 detik.
Di Kabupaten Seluma dengan durasi 11 menit, 47,7 detik, Kabupaten Mukomuko dengan durasi 51 menit, 23,9 detik, Kabupaten Lebong dengan durasi gerhana 44 menit, 27,1 detik.
Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Utara dengan durasi gerhana 36 menit, 27,1 detik. Ia menambahkan masyarakat di delapan kabupaten dan kota di Bengkulu itu bisa mengamati fenomena GMC itu dengan menggunakan kaca mata.
Sedangkan BMKG Kepahiang sendiri, kata Litman, akan mengamati di Kantor Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang.
''Bisa diamati dengan mata telanjang tapi sebaiknya menggunakan kaca mata pelindung, sebab GMC di Bengkulu tertutup sedikit,'' kata Litman.
tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Agung DH
Penulis: Dipna Videlia Putsanra