tirto.id - Tentara Suriah memutuskan untuk memperpanjang masa gencatan senjata di bagian selatan Suriah hingga Sabtu (8/7/2017) mendatang. Pernyataan itu disampaikan oleh tentara SUriah pada Kamis (6/7/2017) waktu setempat.
Sebelumnya, militer memutuskan untuk melakukan gencatan senjata pada Senin (3/7/2017) lalu. Masa gencatan senjata itu sudah mulai berlaku sejak tengah hari (16.00 WIB) pada hari sebelumnya (Minggu) hingga Kamis lalu. Gencatan senjata itu disebut sebagai salah satu langkah mendukung upaya rekonsiliasi, seperti dikutip Antara.
Itu merupakan gencatan senjata yang ke-dua selama dua pekan belakangan. Areanya kali ini lebih luas, bukan hanya di Deraa tetapi juga seluruh wilayah selatan Suriah, termasuk Provinsi Quneitra di barat daya dekat perbatasan Israel dan Provinsi Sweida di tenggara.
Meski demikian, pihak kelompok pemberontak di Suriah mengklaim gencatan senjata tersebut hanyalah sandiwara. Hal itu disebabkan karena pihak militer yang disebut telah melanggar perjanjian itu dengan menyerang daerah-daerah yang dikuasai para pemberontak.
Kelompok pemberontak memang tidak percaya akan adanya pengumuman gencatan senjata, karena sebelumnya janji itu justru berakhir konflik. Peperangan terus berlanjut, dengan militer Suriah yang memperbaharui pasokan senjata untuk penyerangan mereka.
Tentara pemerintah dan pemberontak hingga kini belum mencapai kesepakatan damai. Sehingga konflik yang terjadi di Suriah itu hingga saat ini masih jauh dari kata damai sejak meletusnya pada tahun 2011 lalu.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora