tirto.id - Gempa tektonik susulan dengan kekuatan 3,6 skala Richter (SR) kembali mengguncang wilayah Kota Langsa, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Kamis (27/9/2018), pukul 07.37 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mata I'e Banda Aceh menyatakan, titik episentrum gempa susulan ini berlokasi 4,52 lintang Utara, dan 97,82 bujur Timur.
Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 kilometer arah Barat Laut Kota Langsa, Aceh yang memiliki kedalaman sekitar 12 kilometer.
Sebelumnya sekitar enam jam lalu, gempa bumi pertama kali terjadi dengan kekuatan 5,3 SR juga mengguncang wilayah Kota Langsa, Aceh, pukul 00.51 WIB. Titik pusat gempa terjadi di koordinat 4,59 lintang Utara, dan 97,85 bujur Timur sekitar 17 kilometer arah Barat Laut Kota Langsa pada kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebut gempa bumi kali ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan, gempa yang terjadi di Langsa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal yang terjadi akibat aktivitas sesar lokal.
Ia mengemukakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik atau dikenal dengan istilah "thurst fault".
"Laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Langsa dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI," ujarnya.
"Guncangan gempa dirasakan juga hingga di Takengon (wilayah Tengah Aceh), Medan, dan Kabanjahe (Provinsi Sumatera Utara) dengan intensitas I SIG-BMKG atau II MMI," kata Rahmat.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri