tirto.id - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah II-Tangerang Selatan menginformasikan baru saja terjadi gempa tektonik magnitudo 3,4 yang mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019).
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho melalui keterangan tertulisnya mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi mengakibatkan tsunami.
Gempa yang terjadi pukul 11.05 WIB ini terletak pada koordinat 7.68 Lintang Selatan 108.39 Bujur Timur, tepatnya berada di darat pada jarak 11 kilometer Barat Laut Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 3 Kilometer.
“Ditinjau dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat,” ujar Hendro.
Menurut Hendro dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Ciamis, Banjar, Tasikmalaya dan Pangandaran dengan Skala Intensitas II - III MMI.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
“Hingga laporan ini dibuat pukul 11:32 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ujar Hendro.
Hendro mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempabumi tersebut.
BMKG menjelaskan apa itu MMI, sebagai berikut.
· I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
· II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
· III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
· IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
· V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Editor: Agung DH