Menuju konten utama

Gempa Malang M6,7: Kesaksian Warga saat Guncangan Kuat Terjadi

Gempa Malang dengan magnitudo 6,7 terasa hingga Jogja, Surabaya, Blitar hingga Pulau Bali.

Gempa Malang M6,7: Kesaksian Warga saat Guncangan Kuat Terjadi
Ilustrasi Gempa Bumi. foto/IStockphoto

tirto.id - Gempa dengan magnitudo 6.7 mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021) pukul 14:00:15 WIB. Melansir media sosial resmi BMKG, gempa tersebut berada pada koordinat 8.95 LS-112.48 BT atau 90 km Barat Daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Meski memiliki magnitudo hingga 6.7 tetapi BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Gempa yang berpusat di Malang ini juga terasa hingga beberapa wilayah di Pulau Jawa seperti Blitar, Ponorogo, Surabaya, Sidoarjo, Jogja hingga Bali.

Akibat gempa tersebut warga Kabupaten Malang berhamburan keluar rumah karena kaget dan panik.

"Gempanya kencang banget, jendela rumah, pintu-pintu semua goyang-goyang kencang, seumur hidup di Malang belum pernah gempa sekuat ini, tetangga juga pada berlarian keluar rumah, shock dan ketakutan," kata Umi Lies, warga Kabupaten Malang saat dihubungi redaksi Tirto.

"Kerasa banget gempanya saat saya tiduran di lantai, sempat panik dan mau keluar rumah," kata Andrianto, salah satu warga Jogja.

"Terasa seperti ditendang saat saya duduk di kursi, warga pada berhamburan keluar rumah, gempanya terasa sekali satu kali," kata Putu warga Denpasar.

Hingga berita ini dibuat pada pukul 14.16 WIB belum diketahui berapa MMI dari gempa ini, sebab laman resmi BMKG tidak dapat diakses.

Skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada 1902. Skala MMI lalu dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931.

Skala MMI terbagi menjadi 12 kategori dampak guncangan gempa bumi. Petunjuk soal dampak gempa yang dimaksudkan pada setiap kategori skala MMI adalah sebagai berikut:

Skala I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

Skala II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Skala III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala IV MMI: Getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala V MMI: Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik bisa rusak, kerusakan ringan.

Skala VII MMI: Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur. Cerobong asap pecah. Getaran dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.

Skala VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen bisa roboh. Air menjadi keruh.

Skala IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Skala X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah pun terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Skala XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

Skala XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak di permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Trending di twitter

Akibat gempa yang cukup terasa hingga Jogja, Kediri, Ponorogo, Blitar dan beberapa wilayah lain di Pulau Jawa membuat kata Malang, Jogja, Surabaya, Gempa hingga Lindu trending di twitter.

Hingga pukul 14.22 terdapat lebih dari 48 ribu tweets yang menggunakan kata Malang, 84 ribu tweets dengan kata gempa dan lebih dari 11 ribu tweets dengan kata Surabaya. Hampir seluruh tweet tersebut mengatakan bahwa merasakan gempa pada Sabtu siang.

Baca juga artikel terkait GEMPA MALANG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH