Menuju konten utama
Analisis BMKG

Gempa di Malang akibat Aktivitas Lempeng Samudra Indo-Australia

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi di Malang, Jawa Timur, memiliki parameter update dengan magnitudo (M) 4,8.

Gempa di Malang akibat Aktivitas Lempeng Samudra Indo-Australia
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo (M) 5,1 di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (17/1/2023) pukul 11.36 WIB.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,8," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulis, Selasa.

Daryono mengatakan gempa bumi yang terjadi di Malang merupakan jenis gempa bumi intraslab kedalaman menengah. Hal itu diketahui dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

"[Gempa] terjadi akibat deformasi pada batuan dalam Lempeng Samudra Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," kata dia.

Gempa bumi ini dirasakan di daerah Karangkates dan Sumbermanjing Wetan dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah); serta Kepanjen, Lumajang, dan Malang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Kemudian gempa dirasakan di daerah Badung, Blitar, Trenggalek, Pacitan, dan Bondowoso dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Berdasarkan pemantauan BMKG hingga pukul 12.00 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.

Baca juga artikel terkait PENYEBAB GEMPA MALANG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan