tirto.id - Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka pasca gempa berkekuatan 7,4 yang melanda prefektur Ishikawa, Jepang, pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB, Senin (1/1/2024). Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Joedha Nugraha, menuturkan pihaknya masih memantau kondisi 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa.
"Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami. KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia. Sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa," kata Joedha dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Senin (1/1/2024).
Joedha mengatakan, Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi. Kemudian, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa telah menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.
Lebih lanjut, dia menjelaskan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Dia pun mengakui ancaman tsunami masih berlaku hingga saat ini berdasarkan informasi dari KBRI Tokyo dan KJRI Osaka.
"Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang," kata Joedha.
Dia menambahkan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat yakni KBRI Tokyo +818035068612 dan KJRI Osaka +818031131003.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin