tirto.id -
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR mengecek sejumlah infrastruktur di Sulawesi Utara usai gempa 7,1 SR mengguncang perairan Filipina atau 201 kilometer timur laut dari Kepulauan Talaud.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyarto menyampaikan, instansinya masih belum mengetahui ada tidaknya kerusakan infrastruktur di daerah seperti Manado dan Kepulauan Talaud.
"Sekarang masih menunggu laporan dari Balai Besar (Pelaksana) jalan di sana," ujarnya saat dihubungi Tirto, Sabtu (29/12/2018).
Meski demikian, kata Sugi, direktoratnya tetap bersiaga jika ada kerusakan di beberapa wilayah tersebut. Sebab jalan merupakan objek vital yang dapat mengganggu kegiatan perekonomian jika mengalami kerusakan.
"Ini penting lah, nanti kita tunggu laporannya. Tapi saya rasa tidak berdampak lah," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengimbau agar masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
"Karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," kata Rahmat.
Ia menjelaskan gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter mengguncang wilayah tenggara Filipina tepatnya di 193 kilometer di sebelah timur kota General Santos, Filipina pada pukul 10.39 WIB.
Episenter terletak pada koordinat 5,85 Lintang Utara dan 126,81 Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulut pada kedalaman 69 kilometer.
Di Kepulauan Talaud, gempa dirasakan sedang selama 4-5 detik. Sedangkan di Kota Manado, guncangan gempa dirasakan lemah selama 2 detik.
Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana
tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri