tirto.id - Dewan Komisaris Garuda Indonesia memberhentikan sementara seluruh direksi yang dindikasi terlibat dalam skandal penyelendupan motor gede Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton.
"Akan memberhentikan sementara waktu semua anggota direksi yang terindikasi terlibat langsung dan tidak langsung dalam penyelundupan Harley dan Brompton dalam Airbus A330-900 dari Perancis pada 17 November sesuai ketentuan berlaku," kata Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Sabtu (7/12/2019).
Sahala memastikan bahwa keputusan ini mengikuti ketentuan yang berlaku bagi perusahaan terbuka (tbk). Namun, mengenai detail berapa banyak dan siapa saja direksi yang terlibat, ia belum mau membeberkannya.
Keputusan ini, kata Sahala, juga berlaku bagi eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara yang sempat dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Kamis (5/12/2019) lalu.
Hanya saja keputusan komisaris ini berbeda dengan pernyataan Erick karena terdapat tambahan kata "sementara" ketimbang mencopot sepenuhnya.
Sahala menyatakan Garuda Indonesia akan mengangkat pelaksana tugas (plt.) bagi jabatan yang hari ini mengalami kekosongan. Mengenai proses pengangkatan plt dan siapa saja yang ditunjuk, Sahala belum dapat membagikan detailnya.
Ia menyatakan dewan komisaris sedang membahas siapa yang terbaik untuk mengisi plt itu sesegera mungkin. Ia hanya mengatakan mereka tidak ingin terburu-buru.
"Mengangkat plt untuk direksi yang diberhentikan sementara," ucap Sahala.
Sahala mengatakan usai pemberhentian sementara ini, investigasi komite audit akan tetap dilanjutkan. Ia juga meminta agar seluruh karyawan Garuda melaksanakan tugasnya seperti biasa tanpa terganggu restrukturisasi.
Menurut manifest penerbangan nomor GA9721 itu, terdapat sejumlah nama direksi lain di luar Ari termasuk nama-nama di luar struktur perusahaan.
Misalnya istri Ari yaitu I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi ada juga sosok lain seperti Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan) dan istrinya Etty Rasfigar, Mohammad Iqbal (Direktur Kargo & Pengembangan Bisnis), Heri Akhyar (Direktur Human Capital), hingga Nova Wijayanti P (Aircraft Maintenance Planner Garuda Indonesia).
Di luar direksi Garuda, ada pula pihak Airbus, yakni Alberto Blanco (Senior Sales Director & General Manager at Airbus Hong Kong) dan Laurent Jean Yves Godin (CEO Airbus Indonesia) serta Joe Surya (Nusantara Group).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan