Menuju konten utama
Debat Pilgub Jateng 2018

Ganjar Pamer Prestasi Saat Sudirman Tanya Upah Buruh dan Cantrang

Salah satu topik perdebatan Ganjar Pranowo dan Sudirman Said pada Debat Pilgub Jateng 2018 adalah tentang isu kesejahteraan buruh, nelayan dan petani.

Ganjar Pamer Prestasi Saat Sudirman Tanya Upah Buruh dan Cantrang
Dua pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziah mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2018). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha.

tirto.id - Ganjar Pranowo memakai kesempatan menjawab pertanyaan dari Sudirman Said untuk menunjukkan sejumlah keberhasilannya saat memimpin Jawa Tengah. Jawaban Ganjar itu muncul usai Sudirman bertanya tentang upaya Pemprov Jateng selama ini dalam menyejahterakan petani, buruh dan nelayan.

Dialog antara dua Calon Gubernur Jateng tersebut terjadi dalam Debat Pilgub Jawa Tengah Tahap Kedua yang digelar KPU di Hotel Best Western, Sukoharjo pada Kamis malam (3/5/2018).

“Petani alami tekanan luar biasa, nelayan belum melaut karena cantrang, buruh masih belum sejahtera. Yang sudah dilakukan selama ini [oleh Ganjar] apa,” demikian pertanyaan Sudirman.

Ganjar kemudian mengklaim bahwa dirinya berhasil mencegah upah buruh di Jawa Tengah menjadi terendah di Indonesia. Menurut dia, hal itu hampir saja terjadi jika penetapan upah buruh di Jateng mengikuti ketentuan dalam Peraturan Pemeritah (PP) 78/2015 tentang Pengupahan.

“Kalau ditetapkan dengan PP, [upah buruh] Jateng terendah di Indonesia. Saya lalu izin ke Presiden dan Menteri [Menaker] agar upah ditentukan dengan Pergub,” kata Ganjar.

Menurut dia, penentuan upah buruh di Jateng kemudian mengikuti skema berdasar Pergub Jawa Tengah dan dihitung dengan melibatkan para buruh. “Akhirnya upah buruh Jateng jauh lebih tinggi dari hitungan [berdasar] PP,” ujar dia.

Akan tetapi, dalam debat ini, Ganjar tidak menyebut detail perbedaan antara nilai Upah Minimum Provinsi (UMP), yang kini berlaku di Jawa Tengah, dengan angka yang ditentukan memakai skema hitungan PP Pengupahan.

Tak hanya soal upah, Ganjar juga menyatakan sudah bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah tingkat kabupaten/kota untuk penyediaan rumah murah bagi buruh.

“Transportasi ada Transjateng, buruh hanya bayar Rp1000,” Ganjar menambahkan.

Soal pelarangan cantrang, Ganjar menyatakan Pemprov Jateng di era kepemimpinannya menjadi pemerintah daerah pertama yang meminta penundaan pemberlakuan aturan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.

“Akhirnya kami diskusikan dengan Presiden [Jokowi] dan bu Menteri [Susi Pudjiastuti]. Tidak mungkin mungkin [cantrang dilarang] kalau tidak ada alat pengganti,” ujar Ganjar.

Untuk kesejahteraan petani, Ganjar mengklaim angka Nilai Tukar Petani di Jawa Tengah terus naik dan inflasi bisa dikendalikan.

Saat menanggapi pernyataan Ganjar, Sudirman Said berkata singkat, “Petani, buruh dan para nelayan bisa membandingkan [klaim Ganjar] dengan kenyataan.”

Sudirman kemudian berjanji akan mendampingi nelayan, memfasilitasi dialog buruh dan pengusaha dan membuat program perlindungan terhadap petani.

“Kartu Tani akan kami cabut, agar petani lebih tenang. Kami akan lindungi petani saat panen besar,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom