tirto.id - Calon Gubernur Jateng nomor urut 1 Ganjar Pranowo memaparkan sejumlah janjinya untuk menekan angka pengangguran di Jawa Tengah yang kini mencapai 4,7 persen dari total penduduk provinsi itu.
“Kalau bicara strategi [mengatasi pengangguran], bicara pemerataan, inklusi dan pembanguan berkelanjutan yang berkualitas,” kata Ganjar
Dia menyatakan hal itu dalam Debat Terbuka Pilgub Jawa Tengah Tahap Kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Jateng di Hotel Best Western, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis malam (3/5/2018). Tema debat kali ini ialah pelayanan publik dan perekonomian.
Ganjar menjelaskan salah satu caranya untuk menekan angka pengangguran di Jawa Tengah ialah dengan meningkatkan investasi di daerah itu. Dia mengklaim Jawa Tengah selama ini menjadi provinsi dengan tingkat penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertinggi.
“Kami akan undang investor. Investasi dibuka dengan mempermudah perizinan. Menggampangkan pelayanan [izin investasi],” kata Ganjar.
Dia juga berjanji akan memprioritaskan pemberdayaan pelaku usaha kecil dan mikro. Caranya dengan mendorong pelaku usaha kecil dan mikro mandiri melalui pelatihan dan kemudahan akses permodalan. Ganjar mengklaim selama ini Bank Jateng memberlakukan suku bunga terendah di Indonesia.
“Kami sudah hitung, satu UMK [Usaha Mikro dan Kecil] bisa menyerap dua tenaga kerja,” kata Ganjar.
Saat mendapat kesempatan menanggapi pernyataan pesaingnya, Calon Gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said kembali mengulangi janjinya saat debat tahap pertama.
Sudirman menyatakan berkomitmen akan mencetak 5 juta lapangan kerja untuk menekan angka pengangguran di Jawa Tengah. Menurut dia, target angka itu realistis dan sesuai kebutuhan sebab banyak penduduk dalam kondisi setengah menganggur. Menurut dia, banyak warga Jateng selama ini bekerja hanya selama sekitar 10 jam dalam sepekan.
"Cara paling cepat [mencetak lapangan kerja] melalui UMK [Usaha Mikro dan Kecil], serapan tenaga kerja akan lebih cepat," kata Sudirman.
Dia mengatakan pemberdayaan UMK akan dilakukan dengan menyediakan dukungan modal, penguatan institusi, bantuan pemasaran hingga pelatihan ketrampilan.
Editor: Addi M Idhom