tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada warga Kabupaten Pati khususnya warga yang sedang menjadi korban banjir karena masih mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.
"Lokasi tempat pemungutan suara [TPS] di antara genangan banjir, bukan halangan bagi warga untuk mendatangi TPS guna menyalurkan hak politiknya," ujar Ganjar di Pati, dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2017).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, saat dirinya berkunjung ke TPS 2 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, yang berada di lokasi banjir, ia melihat partisipasi masyarakat yang juga bagus.
Ia pun mengatakan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya mencapai 73 persen sehingga ia mengindikasi hal tersebut merupakan partisipasi yang bagus meskipun kondisinya daerahnya cukup tergenang.
Politisi Partai PDIP ini pun melihat pemandangan serupa saat berkunjung ke TPS 3 Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota, juga menurutnya juga memiliki tingkat partisipasi yang tinggi yakni mencapai 80 persen.
"Dari sisi kelancaran, cukup lancar. Kami hanya melihat dua hal saja, yakni soal kekhawatiran jika hujan deras akan terjadi banjir atau tanah longsor," ujarnya.
Untuk itu, ia pun mengapresiasi KPU Pati karena sudah bekerja keras untuk mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan, terutama saat kondisi banjir.
Ia pun berharap agar hasil pemilihan kepala daerah ini nantinya bisa diawasi bersama oleh masyarakat dan harus dipantau serta dikritisi, sehingga pemilu berikutnya tidak terjadi seperti ini.
"Mudah-mudahan perencanaan menjadi lebih baik, sehingga masyarakat memberikan hal yang lebih baik," ujarnya.
Terkait dengan hasil Pilkada Pati 2017, Ganjar berpesan, apapun hasilnya skenario regulasi sudah ada. Dia berharap agar paslon yang menang dalam Pilkada bisa memperbaiki permasalahan yang dihadapi warga Pati saat ini.
Menurut dia, Pati memberi pembelajaran kepada Indonesia dan dunia politik Indonesia, bahwa masyarakat akan menguji representasi. Sebenarnya, kata Ganjar, yang paling representasi yang mana, apakah calonnya tunggal atau kotak kosong.
Dalam konteks demokrasi, kata dia, nantinya suara yang terbanyak itulah yang menjadi pilihan rakyat. "Suka tidak suka, itulah pilihan rakyat. Yang penting harus tertib dan siapa pun harus siap menang dan siap kalah," ujarnya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto