tirto.id - Game of Thrones bawa pulang piala serial drama terbaik (best drama series) pada acara penghargaan tahunan Emmy Awards 2018 yang digelar Senin (17/9/2018) di Amerika Serikat atau Selasa (18/9/2018) di Indonesia.
Sejak kemunculannya, GoT sudah diserbu semangat dan loyalitas ekstrem para penggemarnya hingga melahirkan fenomena baru yang belum pernah ditunjukkan oleh serial TV populer lainnya. GoT terus mencatatkan rekor serial televisi dengan jumlah penonton spektakuler.
Sebagaimana dikutip dari situs web Emmys, dalam ajang penghargaan Emmy Awards 2018 kategori Best Drama Series, Game of Thrones telah berhasil mengalahkan The Handmaid’s Tale, This Is Us, Westworld, The Americans, The Crown, dan Stranger Things.
Selain menang pada kategori best drama, aktor Peter Dinklage dari Game of Thrones memenangkan nominasi aktor pendukung terbaik di drama series, mengalahkan Nikolaj Coster-Waldau (Games of Thrones), Mandy Patinkin (Homeland), David Harbour (Stranger Things), Matt Smith (The Crown), dan Joseph Fiennes (The Handmaid’s Tale).
Dengan kemenangannya kali ini, Game of Thrones telah mendapatkan tiga kemenangan di Emmy Awards untuk kategori best drama. Serial yang tayang di channel HBO ini sebelumnya sudah menyabet piala pada kategori yang sama untuk tahun 2015 dan 2016.
Dilansir dari Hollywoodreporter.com, D.B Weiss selaku sutradara naik ke atas panggung untuk menerima trofi penghargaan, ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada penulis George R.R. Martin. Weiss juga mengatakan bahwa kemenangan mereka sangat bergantung kepada kesuksesan series ini di televisi.
Weiss juga memberikan sapaan kepada channel HBO sebagai saluran televisi series ini, ia mengungkapkan ‘Tidak ada tempat yang lebih baik untuk bekerja’.
Game of Thrones sendiri dinominasikan untuk 22 kategori Emmy tahun ini, hal tersebut menjadikan Game Of Thrones sebagai acara televisi yang banyak dinominasikan pada Emmy Awards 2018.
Emmy Awards hadir sebagai Emmy Primetime tahunan ke 70, digelar untuk menghargai pencapaian-pencapaian dunia pertelevisian Amerika di tahun lalu.
Editor: Yulaika Ramadhani