tirto.id -
Peristiwa itu terjadi di Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia.
Anggota Badan Pengawas Pemilu RI, Fritz Edward Siregar membenarkan adanya informasi tersebut.
Fritz mengatakan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Luar Negeri Kuala Lumpur telah menemukan surat suara yang sudah tercoblos seperti video yang beredar tersebut.
"Benar. Panwaslu LN Kuala Lumpur sebagai penemu," ujar Fritz saat dikonfirmasi, Kamis (11/2/2019).
Dari temuan tersebut, Fritz mengatakan lembaganya akan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk menghentikan sementara pemungutan suara di seluruh wilayah Malaysia.
Fritz menyebut penghentian harus dilakukan hingga semua terbukti bahwa ada atau tidaknya tindakan kecurangan tersebut.
Pemungutan suara di Malaysia sendiri baru akan dilaksanakan pada Minggu 14 April 2019.
"Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia, [penghentian sementara]," jelas Fritz.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri (Pokja PLN) Pemilu 2019 Wajid Fauzi saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui peristiwa ini.
Ia mengatakan sudah meminta Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur untuk melacak benar tidaknya temuan ini.
"Saya sudah minta PPLN Kuala Lumpur segera melacak, dan jika benar agar segera ambil langkah dan tindakan sesuai ketentuan," ucap Wajid.
Sementara, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputri mengatakan lembaganya masih mengecek kebenaran dari beredarnya video temuan surat suara yang sudah tercoblos itu.
"Masih kami konfirmasi dengan Pokja Pemilu Luar Negeri. Bagaimana kejadiannya, kenapa bisa terjadi demikian," singkat Ilham saat dikonfirmasi.
Video soal temuan surat suara tercoblos ini telah beredar di media sosial dan aplikasi Whatsapp. Berikut potongan narasi yang ada dalam video.
Kita sudah melakukan penggerebekan di Bandar Baru Bangi di Universiti tempatnya. Barang-barang sudah dicoblos. Di Malaysia selangor.
Sudah dicoblos 01, Partai Nasdem nomor 5, calegnya nomor urut 3 namanya Ahmad.
Kami harap KPU Indonesia membatalkan semua urusan tentang DPL Malaysia dari hari ini sampai tgl 14. Kalau tidak kami akan duduki KBRI.
Kronologi gimana?
Kita ngintip, kita tahu pergerakan beberapa hari keluar masuk ada komplain dari masyarakat.
Ada sekitar 57 kantong hitam. Di kedai kosong di Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari