tirto.id - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus meragukan klaim para anggota dewan bahwa pembangunan gedung baru DPR RI bisa memperbaiki kinerja mereka.
Menurut Lucius, selama ini, kinerja DPR dalam pelaksanaan tugas legislasi jeblok dan jauh sekali dari target. Dia menilai pencapaian buruk itu lebih disebabkan oleh minimnya komitmen anggota dewan untuk meperbaiki kinerjanya, dan bukan karena minimnya fasilitas.
"Oleh karena itu, jika permintaan gedung baru disebut untuk menggenjot kinerja, maka tak ada alasan untuk memercayainya," kata Lucius saat dihubungi Tirto pada Jumat (22/9/2017).
Dia mencatat, berdasar data Formappi, selama ini DPR hampir tidak pernah mampu menuntaskan target pengesahan 40-50 RUU dalam setahun. Terakhir, Prolegnas 2017 menargetkan ada 50 RUU disahkan, tapi, hingga kini baru empat undang-undang yang tuntas dibahas.
Lucius menilai gedung DPR yang ada saat ini sebenarnya masih memadai untuk menampung anggota dewan dan semua stafnya.
"Saya kira sama juga dengan alasan-alasan mereka yang lain. Tambahan jumlah anggota tak seberapa. Masih banyak ruangan yang bisa dimaksimalkan. Solusinya tak mesti dengan tambahan gedung," kata Lucius.
Dia menyayangkan selama ini para anggota DPR kerap menuntut penambahan fasilitas tanpa dibarengi komitmen perbaikan kinerja. "Hal ini yang kemudian membuat rencana apapun dari DPR menjadi mubazir untuk didukung," kata Lucius.
DPR RI sudah mengusulkan pembangun gedung baru pada tahun anggaran 2018. Proyek ini akan memakai sistem anggaran tahun jamak. Total kebutuhan anggarannya direncanakan Rp72 triliun.
Menanggapi kritik itu, Anggota DPR F-PPP Ahmad Baidowi menyatakan fraksinya mendukung pembangunan gedung baru DPR karena gedung lama benar-benar sudah tidak layak. Gedung DPR saat ini, menurut dia, sudah tidak bisa menampung keseluruhan anggota dewan dan staf mereka.
"Dalam satu ruangan ukuran 4 x4 meter harus disekat jadi dua, untuk 1 anggota DPR, 5 tenaga ahli dan 2 staf administrasi. Apalagi, periode mendatang jumlah DPR bertambah menjadi 575," kata Baidowi saat dihubungi Tirto.
Baidowi juga mencontohkan beberapa waktu lalu salah satu lift di Gedung Nusantara I DPR malah sempat anjlok. Menurut dia, insiden itu membuktikan gedung baru DPR baru mesti segera dibangun.
Menurut Sekjen DPR Achmad Juned, Gedung DPR saat ini, yang dibangun 1997 lalu, sebenarnya hanya bisa menampung 800 orang. Sementara saat ini, ada 560 anggota DPR. Setiap anggota memiliki 7 staf yang terdiri dari 5 tenaga ahli dan 2 admin
“Maka yang menempati Gedung DPR sekarang lebih dari 5.000 orang," ujar dia 20 September lalu.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom