tirto.id - Malam ini fenomena supermoon langka akan menghiasi langit dunia karena bulan akan mengorbit lebih dekat ke bumi hari ini dibandingkan 70 tahun lalu.
Bulan purnama akan muncul pada ukuran terbesar dan paling terang sejak Januari 1948. Hal ini terjadi karena bulan mengorbit Bumi dalam bentuk orbit elips sehingga posisinya lebih dekat dengan planet kita dibandingkan biasanya, demikian dilansir Antara, Senin (14/11/2016).
Astronom menyebut posisi terdekat bulan dengan Bumi ini sebagai tahap perigee. Jarak rata-rata Bumi dan bulan sendiri sekitar 384.400 kilometer. Namun, hari ini jaraknya diperkirakan lebih dekat menjadi 356.500 kilometer. NASA menyebutkan, pada tahap ini bulan muncul sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari suatu bulan purnama tahap perigee
Dikenal sebagai "Beaver Moon" atau "Frost Moon", bulan super ini dikabarkan akan menimbulkan pasang yang lebih tinggi dari normal. Selain itu, manusia di berbagai penjuru dunia pun tak akan melihat fenomena seperti ini hingga 2034 mendatang.
"Bulan purnama di 14 November menjadi yang terdekat di abad 21. Bulan purnama tidak akan sedekat seperti ini hingga 25 November 2034," ujar pihak NASA dalam keterangan tertulisnya.
Supermoon dapat disaksikan lebih maksimal dengan pergi ke tempat gelap yang jauh dari cahaya seperti lampu atau pergi ke desa, sekaligus berlibur. Para fotografer [un disarankan mengunduh aplikasi dan peta untuk melacak perubahan bulan agar mendapatkan waktu terbaik mengambil gambar.
“Coba dan lihat bulan saat mendekati cakrawala karena kondisi ini dapat menciptakan ilusi optik yang akan membuat bulan terlihat lebih besar dan lebih spektakuler,” demikian dijelaskan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari