Menuju konten utama
Mozaik

Fenomena Bayangan Raksasa, Ilusi Optik Cahaya Matahari

Fenomena bayangan raksasa terjadi ketika matahari dalam posisi rendah atau karena efek optik yang disebut perpanjangan atmosfer.

Fenomena Bayangan Raksasa, Ilusi Optik Cahaya Matahari
Header Mozaik Ilusi Bayangan Matahari. tirto.id/Quita

tirto.id - Sepuluh pelari mengitari lintasan lari di Tambach, kota kecil berjarak 241 kilometer dari ibu kota Kenya, Nairobi. Bayangan mereka terlihat seperti raksasa ketika seorang pembuat film, Keryan Sorton, mengabadikannya dari udara.

Dalam pengakuannya, Sorton mengambil video di pagi hari saat matahari beranjak naik.

“Sehingga persefektif bayangannya realistis,” ujarnya.

Video tersebut menjadi viral, diputar dan dibagikan ribuan kali lewat berbagai ranah media sosial.

Pencetak Atlet Kawakan Kenya

Lintasan Tambach di Kenya merupakan salah satu pusat pelatihan cabang atletik, khususnya lari. Terletak di wilayah Rift Valley yang memiliki ketinggian 2.400 mdpl dan beriklim sejuk, lokasinya sangat ideal untuk latihan ketahanan fisik.

Banyak atlet profesional, baik lokal maupun internasional, datang ke Tambach untuk berlatih dan turut serta dalam kompetisi-kompetisi atletik.

Lintasan ini juga merupakan salah satu pusat pembibitan atlet Kenya. Berdekatan dengan Iten, kota tetangga yang berjarak 10 kilometer yang kerap disebut sebagai “Home of Champions.” Musababnya, Iten banyak melahirkan atlet-atlet kelas dunia, dilansir dari Africanews.

Meskipun tidak dilengkapi gimnasium dan fasilitas medis, Lintasan Tambach terawat dengan baik dan menjadi standar penunjang pelatihan atletik bagi masyarakat umum di Kenya.

Memiliki panjang lintasan standar 400 meter dengan delapan jalur, pusat pelatihan Tambach memiliki sejarah dalam menghasilkan beberapa bintang atletik dam sprinter Kenya, seperti Kipchoge Keino, Wilson Kiprugut, David Rudisha, Eliud Kipchoge, Vivian Cheruiyot, dan Mary Keitany.

Hingga kini, Lintasan Tambach juga terus membina dan memberi banyak peluang untuk mengeluarkan potensi talenta-talenta muda Kenya. Lintasan ini terbuka untuk umum dan merupakan tempat yang baik untuk berlari, berlatih, atau menonton beberapa pertandingan lari yang kompetitif.

Selain Ethiopia, Kenya terkenal karena menghasilkan banyak pelari jarak jauh terhebat di dunia dalam beberapa dekade terakhir. Merujuk reportase The Star, dominasi negara ini dalam olahraga lari dapat dikaitkan dengan kombinasi berbagai faktor, termasuk genetika, pelatihan di ketinggian, dan budaya yang mendukung lari sebagai gaya hidup.

Fenomena Bayangan Raksasa

Bayangan raksasa di Lintasan Tambach seperti video yang diambil oleh Keryan Sorton merupakan fenomena yang menarik dan biasa terjadi saat matahari dalam posisi rendah di langit, yakni saat matahari terbit atau terbenam, sehingga bayangan para atlet di lintasan bisa tampak seperti raksasa. Mengapa ini bisa terjadi?

Umumnya, bentuk dan ukuran suatu benda menentukan juga bentuk serta ukuran bayangannya. Sementara kontras antara bayangan dan permukaan yang diterangi memengaruhi visibilitasnya.

Jarak antara objek dan matahari juga memengaruhi besar kecilnya bayangan. Semakin dekat objek dengan sumber cahaya, semakin besar bayangannya.

Kemudian, bayangan akan lebih terlihat jika terdapat kontras tajam antara bayangan dan permukaan yang disinari. Misalnya, bayangan akan lebih terlihat pada permukaan yang berwarna terang daripada pada permukaan yang berwarna gelap.

Bayangan matahari bisa lebih besar dari ukuran sebenarnya karena cara cahaya merambat. Cahaya bergerak dalam garis lurus, tetapi ketika mengenai suatu benda, ia dapat diblokir atau dibelokkan.

Selain skala yang besar, jaraknya juga sangat jauh. Ini berarti cahaya dari matahari tersebar di area yang luas saat mencapai Bumi. Saat matahari rendah di langit, cahaya harus melewati lebih banyak atmosfer untuk mencapai Bumi.

Akibatnya cahaya tersebar lebih banyak, yang membuat bayangan matahari tampak lebih besar. Analogi sederhananya, ketika kita mendekatkan senter ke dinding, sorot cahaya akan menyempit dan terkonsentrasi. Namun jika kita memegang senter lebih jauh dari dinding, pancaran cahaya akan lebih lebar dan kurang terkonsentrasi. Ini karena cahaya dari senter menyebar saat melewati udara.

Hal yang sama terjadi dengan sinar matahari. Ketika matahari tinggi di langit, cahaya dari matahari bergerak melalui atmosfer yang relatif kecil untuk mencapai Bumi. Sehingga cahaya menjadi kurang tersebar, yang membuat bayangan matahari tampak lebih kecil.

Selain sudut datangnya matahari, besar kecilnya bayangan matahari juga dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Misalnya pada hari mendung, bayangan matahari akan lebih besar dibandingkan pada hari cerah. Ini karena awan menyebarkan cahaya dari matahari, yang membuat bayangan tampak lebih besar.

Itulah mengapa bayangan para atlet Kenya yang sedang berlari di Lintasan Tambach menjadi lebih besar karena terjadi pada pagi hari ketika matahari sedang berada di titik rendah cakrawala.

Infografik Mozaik Ilusi Bayangan Matahari

Infografik Mozaik Ilusi Bayangan Matahari. tirto.id/Quita

Ilusi Optik

Selain terjadi secara alamiah, bayangan raksasa juga bisa terjadi karena teknik memotret yang rumit sehingga menghasilkan ilusi optik, seperti yang dilakukan George Steinmetz pada 2005 silam ketika memotret sekumpulan unta di padang pasir Oman.

George Steinmetz merupakan seorang fotografer terkenal yang sering kali mengambil foto-foto dengan obyek di lingkungan gurun dan padang pasir. Salah satu foto terkenalnya adalah bayangan unta yang terlihat lebih besar dari unta aslinya.

Ia menggunakan paraglider bermotor untuk mengambil foto-foto ini, sehingga bisa terbang rendah dan mendekati unta tanpa mengganggu mereka.

Bayangan yang tampak lebih besar pada foto Steinmetz disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sudut pandang dan perspektif fotografer saat mengambil foto. Ketika melihat foto dalam perspektif tertentu, elemen-elemen dalam foto dapat terdistorsi dan memberikan kesan bayangan yang lebih besar dari objek aslinya.

Bayangan matahari bisa terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya karena efek optik yang disebut perpanjangan atmosfer. Salah satu faktor utama adalah dispersi cahaya. Cahaya matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang yang berbeda, dan panjang gelombang yang lebih pendek lebih tersebar oleh atmosfer daripada panjang gelombang yang lebih panjang.

Selain itu, penggunaan lensa telefoto atau pengaturan kamera yang khusus juga dapat mempengaruhi penampilan bayangan dalam foto. Lensa telefoto memiliki kemampuan untuk memperbesar subjek dan mempersempit sudut pandang, yang bisa memengaruhi perbandingan ukuran antara objek utama dan bayangannya.

Sebab itulah, bayangan yang tampak lebih besar pada foto George Steinmetz merupakan hasil dari keahliannya dalam memilih sudut pandang, komposisi, dan teknik fotografi yang tepat, serta kemampuan untuk menangkap momen yang menarik dan tidak biasa di padang pasir.

Contoh lain foto yang menghasilkan ilusi optik ialah “Zebra Shadow” karya Beverly Joubert, seorang sutradara film dokumentar asal Afrika Selatan. Foto tersebut menghasilkan siluet hewan yang membuat penikmatnya bingung, apakah itu kuda atau zebra?

Foto seperti menunjukkan sekawanan kuda berjalan di gurun pasir. Padahal yang sebenarnya adalah foto beberapa zebra yang berjalan di air dangkal pertambangan garam di Makgadikgadi, Botswana, dengan bayangannya jatuh di atas air karena sinar matahari, menciptakan ilusi hewan tambahan.

Joubert menangkap momen tersebut sekaligus menyoroti kebutuhan mendesak akan upaya konservasi untuk melindungi spesies ini dari kepunahan.

Baca juga artikel terkait FOTOGRAFI atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Dwi Ayuningtyas